Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romi Tegaskan Lulung Masih Kader PPP

Kompas.com - 17/03/2017, 07:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Ketua Umum PPP hasil muktamar Pondok Gede 2016, Romahurmuziy alias Romi, menyatakan Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung dan sembilan kader lainnya masih menjadi kader PPP.

Romi juga menjamin Lulung masih akan tetap menjadi Wakil Ketua DPRD DKI meski Ketua Umum PPP Djan Faridz telah memecatnya.

"Masih, tidak ada persoalan. Dan masih duduk di DPRD," kata Romi, saat ditemui Kompas.com usai menghadiri pemakaman mantan Ketua Umum PB NU Kiai Haji Hasyim Muzadi, di Kukusan, Depok, Kamis (16/3/2017).

(baca: Lulung: Pak SBY Bilang "Kalau Ditinggal Kawan, Cari Teman Baru")

Romi menilai Ketua Umum PPP hasil muktamar Hotel Sahid 2015, Djan Faridz, tidak punya wewenang memecat Lulung dan kader lainnya. Sebab, dia menilai kepengurusan yang dipimpin Djan bukan kepengurusan PPP yang sah.

"Pak Djan Faridz ini kan legalitas saja tidak punya. Bagaimana dia bisa memecat. Jadi kalau mau dipecat, rasa-rasanya sudah banyak juga pengurus DPP yang dipecatin sama Pak Djan Faridz, puluhan kali. Tapi enggak ada pengaruhnya sih," ujar Romi.

Beberapa hari lalu, Djan menyatakan pemecatan terhadap Lulung dan sembilan kader PPP lainnya yang duduk di kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta. Pemecatan itu dilakukan karena Lulung dan sembilan kader lainnya itu menyatakan dukungannya untuk pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Dukungan itu tidak sesuai dengan keinginan Djan yang mendukung pasangan nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Setelah pemecatan itu, Romi mengaku sudah menawarkan Lulung agar segera merapat ke kubunya.

"Saya sudah tawarkan kepada yang bersangkutan, silakan. Karena pada dasarnya semua keluarga besar PPP. Bagi kami lebih penting menjaga keutuhan partai daripada pecat memecat orang," kata Romi.

PPP Kubu Romi dan Kubu Djan Faridz merupakan dua kepengurusan yang saat ini ada di internal PPP. Namun, kubu yang memiliki legalitas karena memegang SK Kemenkumham adalah kubu Romi.

Menurut Romi, saat ini yang dibutuhkan agar PPP bisa kembali utuh adalah menggandeng semua kader.

"Merangkul lebih baik daripada memecat-mecat orang. Karena partai itu butuh banyak teman, butuh banyak dukungan. Untuk apa kader sendiri dipecat-pecatin," kata dia.

(baca: Lulung Sayangkan Sikap Djan Faridz yang Umbar Pemecatannya ke Media)

Kompas TV Lulung Dipecat Dari PPP Kubu Djan Faridz
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com