Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Relawan Bisa Jelaskan Isu Penggusuran kepada Pendukung

Kompas.com - 02/04/2017, 18:36 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendatangi kegiatan pelatihan saksi tempat pemungutan suara (TPS) yang diadakan partai pengusung Ahok, Golkar, Minggu (2/4/2017).  Saat tiba di acara Ahok mengenakan baju kotak-kotak berwarna kuning hitam, warna itu berbeda dengan baju kampanye yang biasa digunakan Ahok selama ini.

Ahok kompak mengenakan baju berwana sama dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Koordinator Bidang Hukum dan Politik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Yorrys Raweyai, dan Ketua DPD DKI Golkar Fayakhun Andriadi yang mendampinginya.

Kepada Ahok, Fayakhun menyatakan bahwa para relawan siap memenangkan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang merupakan pasangan calon Ahok pada Pilkada DKI Jakarta.

"Kami minta semangatnya. Tanggal 19 April sangat penting. Mari tunjukkan kalau Golkar partai yang disiplin dan militan," ujar Fayakhun di Jiexpo, Jakarta Pusat, Minggu (2/4/2017).

Ahok menyampaikan sejumlah pesan agar para relawan pendukung yang hadir bisa meluruskan isu negatif yang berkembang kepada relawan dan para pendukung lainnya. Ahok mengatakan, saat melakukan blusukan, banyak warga yang menganggap Ahok akan menggusur perkampungan mereka.

Ahok menjelaskan bahwa dia malah ingin memperbaiki rumah mereka dengan membentuk "pasukan merah", bukan malah menggusurnya. Pasukan merah merupakan petugas yang akan merenovasi dan memperbaiki rumah-rumah warga.

"Mana masuk akal kami mau gusur, memang gampang mau gusur rumah orang. Kami malah mau perbaiki rumah orang, kami training tukangnya," kata Ahok.

Pelatihan itu diikuti sebanyak 35.000 relawan dari partai pengusung Ahok-Djarot, yaitu Golkar, PDI-P, Hanura, dan Nasdem. Setelah diberikan pelatihan, para relawan akan diseleksi menjadi minimal 26.000 untuk ditempatkan menjadi saksi di TPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com