Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Menyayangkan Penyerangan terhadap Novel Baswedan

Kompas.com - 11/04/2017, 18:21 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyampaikan keprihatianannya atas kejadian yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Harusnya, kata Sumarsono, KPK serta seluruh penyidiknya diberikan penghargaan terhadap dedikasi untuk pemberantasan korupsi.

"Ya kami terus terang prihatin karena di tengah-tengah usaha untuk membangun kesadaran hukum, harus bisa menghargai interaksi dengan orang lain. Apalagi penegak hukum seperti KPK itu yang pertama kali memang harus ada penghargaan," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Baca: Novel Pernah Memotret Orang yang Membuntutinya

Menurut Sumarsono, keberadaan KPK sangat dibutuhkan. Namun, mungkin saja ada pihak yang tidak setuju dengan adanya KPK, terutama para koruptor.

Sumarsono mengatakan, jika pelaku memang memiliki ketidaksukaan atau masalah pribadi dengan Novel, hal itu bisa diselesaikan secara hukum di pengadilan.

"Proses menyalurkan kebencian disalurkan melalui proses pradilan, itulah negara hukum di Indonesia. Saya sangat menyayangkan untuk seorang penyidik (diperlakukan seperti itu)," ujar Sumarsono.

Novel disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, dekat rumahnya, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa pagi.

Baca: Ketua RT: Novel Baswedan Pernah Dijaga Marinir pada 2016

Saat hendak pulang, dua orang yang diduga laki-laki itu berboncengan motor dan menyiramkan cairan yang diduga air keras ke wajah Novel.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya sedang mencari kamera CCTV untuk mengungkap sosok yang menyerang Novel.

Kompas TV KPK Gelar Jumpa Media Soal Penyiraman Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com