Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Ahok, Rekrut Anak Putus Sekolah Jadi PHL

Kompas.com - 12/04/2017, 22:24 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, Rabu (12/4/2017), calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menanyakan kepada calon gubernur lainnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, soal 116.000 anak usia 16 hingga 18 yang tidak bersekolah.

Atas pertanyaan itu, Ahok menyampaikan bahwa solusinya, anak-anak yang tidak bersekolah, baik karena putus sekolah maupun karena enggan bersekolah, perlu mendapat pelatihan kerja dan direkrut sebagai pekerja harian lepas (PHL) di instansi Pemerintah Provinsi DKI.

"Sekarang kita rekrut jadi PHL untuk apa, untuk dimasukkan di perumahan kami jadi tukang dengan gaji UMP (upah minimum provinsi) dapat sertifikat," kata Ahok.

(Baca juga: Adu Argumen Ahok dan Anies soal Rute Transjakarta)

Kata Ahok, sertifikasi dari Pemprov DKI ini adalah tiket agar anak yang tidak mengenyam pendidikan itu tetap bisa memiliki masa depan sebagai pekerja profesional di sektor swasta.

Mereka yang putus sekolah ditampung di berbagai instansi yang menyerap banyak tenaga, seperti Dinas Kebersihan maupun Dinas Pekerjaan Umum (kini berganti menjadi Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Bina Marga).

(Baca juga: Membandingkan Solusi Ahok dan Anies Mengatasi Mahalnya Ongkos Transportasi)

Mereka yang telah terlatih bekerja kemudian akan mendapat sertifikat. Soal ijazah sebagai syarat kerja, Ahok memastikan, mereka akan tetap mengikuti ujian untuk mendapatkan ijazah.

"Tidak ada kerjaan, dilatih sampai dapat sertifikat kerja di swasta, profesional, untuk (ujian) paket A, paket B, paket C, kami sediakan," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com