Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kami Harus Dukung Pak Basuki dan Djarot 6 Bulan ke Depan

Kompas.com - 24/04/2017, 18:32 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tidak akan menjelaskan detail program yang akan dijalankan saat ini. Sandi khawatir hal tersebut dapat memicu reaksi yang negatif dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, Sandi menyebut, dia dan calon gubernur pasangannya, Anies Baswedan, terlebih dahulu akan mendukung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sebagai pemimpin di DKI Jakarta saat ini.

"Kami harus mendukung Pak Basuki-Djarot enam bulan ke depan. Mereka masih akan memimpin kita semua," ujar Sandi di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (24/4/2017).

Sandi mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan pemerintahan di bawah kepemimpinan Basuki-Djarot hingga akhir masa jabatan.

Baca: Anies: Mari Warga yang Menang Mengayomi, Bawa Pesan Damai

Setelah itu, Sandi mengatakan bahwa Anies dan dirinya akan membahas program-program yang mereka janjikan selama masa kampanye.

"Mari kita selesaikan pemerintahan Pak Basuki-Djarot ini agar sukses, ini tugas kita bersama-sama. Setelah itu, mari kita bicara janji," kata dia.

Sandi mengimbau semua pendukungnya untuk tidak merayakan kemenangan mereka pada Pilkada DKI Jakarta 2017 ini secara berlebihan.

Dia meminta selebrasi tersebut tidak menyinggung pihak-pihak tertentu, khususnya pendukung Basuki-Djarot.

"Jangan sampai pendukung Pak Basuki-Djarot juga merasa ditinggalkan, tidak merasa dilecehkan dengan kegiatan-kegiatan yang bisa memicu provokasi," ucap Sandi.

Selain itu, dia juga meminta para pendukungnya untuk tidak menghujat pendukung lawan mereka pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Baca: Sandiaga: Saling Merangkul, Itu yang Kami Inginkan

Sebab, perbedaan pilihan pada Pilkada merupakan hal yang bisa yang merupakan keberagaman. Seusai Pilkada, semua warga harus kembali bersatu.

"Kami pastikan menang itu tidak boleh menyoraki, menang itu harus tetap dalam rendah hati," kata Sandi.

Berdasarkan hasil real count formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU DKI Jakarta melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), Anies-Sandi memperoleh 57,95 persen suara.

Anies-Sandi unggul dibandingkan Basuki-Djarot yang meraih 42,05 persen perolehan suara. Meski begitu, hasil penghitungan suara melalui Situng tersebut bukan hasil resmi dari KPU DKI.

Hasil resmi Pilkada DKI Jakarta ditetapkan melalui rekapitulasi yang dilakukan secara manual dan berjenjang dari tingkat kecamatan hingga provinsi yang dijadwalkan selesai pada 1 Mei 2017.

Kompas TV Anies: Buat Suasana Sejuk, Tenang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com