Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Mari Warga yang Menang Mengayomi, Bawa Pesan Damai

Kompas.com - 23/04/2017, 17:13 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga yang mendukungnya pada Pilkada DKI Jakarta untuk membantu mendamaikan situasi usai gelaran Pilkada DKI Jakarta.

Anies meminta agar warga tak lagi terpancing emosinya jika ada pihak-pihak yang bersebarangan menyampaikan sejumlah hal yang dinilai memprovokasi.

"Mari warga yang menang mengayomi, membawa pesan damai, membuat suasana sejuk bukan lagi melawan, tapi mendamaikan. Mengayomi, membuat sejuk, merangkul," ujar Anies saat menghadiri perayaan Isra Miraj dan kemenangan Anies-Sandiaga di Masjid Al Barkah As Syafi'iyah Tebet, Jakarta Pusat, Minggu (23/4/2017).

Anies mengatakan, sudah banyak warga yang mendukungnya telah membuka diri untuk merangkul warga yang memiliki pilihan politik yang berbeda yang mendukung cagub-cawagub petahana Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Baca: Anies: Semua Pendukung Harus Ciptakan Suasana Sejuk

Anies berharap seluruh pendukungnya bisa menjaga agar kondisi di Jakarta tetap kondusif.

"Sekarang fasenya masa damai. Mari tunjukan karya-karya kita adalah yang menyejahterakan dan menghadirkan keadilan," ujar Anies.

Dari quick count sejumlah lembaga survei serta hasil real count KPU DKI Jakarta, pasangan cagub-cawagub Anies-Sandiaga mengungguli pasangan cagub-cawagub petahana Ahok-Djarot.

Baca: Sinyal Rekonsiliasi Pasca-Pilkada DKI Jakarta...

Pengumuman resmi rekapitulasi suara oleh KPU DKI Jakarta akan dilakukan pada 29 April. Anies-Sandiaga menyatakan niatnya membentuk tim transisi untuk penyusunan program kerja Pemprov DKI Jakarta 2018.

Pekan lalu Anies telah menemui Ahok di Balai Kota untuk membahas rencana tersebut. Dalam pertemuan itu Anies juga membahas terkait rekonsiliasi antar pendukung.

Kompas TV Pasangan Anies-Sandi yang unggul di versi real count KPUD tengah mempersiapkan rencana program kerja 100 hari dan proses rekonsiliasi dengan pihak Ahok-Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com