Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protokoler Kewalahan Hadapi Banyaknya Warga yang Ingin Temui Ahok

Kompas.com - 26/04/2017, 11:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta terlihat kewalahan menghadapi banyaknya warga yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Rabu (26/4/2017).

PNS yang terlihat kewalahan itu kebanyakan berasal dari protokoler Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) serta staf pengamanan dalam (Pamdal) DKI Jakarta.

(Baca juga: Balon Berbentuk Ahok dan Djarot Curi Perhatian Warga di Balai Kota)

Warga terlihat memadati kawasan Balai Kota DKI Jakarta hari ini. Beberapa di antara mereka diajak masuk ke dalam ruang tengah untuk berfoto bersama Ahok.

Setelah berfoto, Ahok berdiri dan menyalami warga. Kemudian, warga dipersilahkan untuk keluar melalui Balairung Balai Kota DKI Jakarta.

Seusai menyalami Ahok, tak sedikit warga yang berusaha berfoto sendiri atau ber-selfie dengan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Hal inilah yang membuat Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta Muhammad Mawardi kewalahan. Dia dan beberapa staf pengamanan dalam terlihat menarik tangan warga.

"Bu sudah ya Bu. Tadi kan sudah foto, kalau mau foto lagi besok bisa ke sini lagi, Bu. Bapak masih ada di sini sampai Oktober," kata Mawardi kepada warga.

Kalimat itu terus ia ulang ketika ada warga yang memaksa ber-selfie dengan Ahok. Berulang kali Mawardi menghela napas panjang ketika ada warga yang menolak mengikuti instruksinya.

Akibat banyaknya warga yang datang, tak ada sesi melayani aduan warga. "Karena warga cukup antusias menyampaikan simpati ke Pak Ahok untuk memberi semangat sebagaimana ucapan mereka dalan karangan bunga," kata Mawardi.

(Baca juga: Membeludaknya Warga yang Ingin Temui Ahok di Balai Kota)

Ia memprediksi, ada 500-an warga yang datang ke Balai Kota hari ini. Mawardi menyebut, warga sudah memadati Balai Kota sejak dia tiba di sana sekitar pukul 06.30.

Dia kaget melihat banyaknya warga yang datang. "Kemarin lancar-lancar saja, sekarang padat banget ya," kata Mawardi.

Hingga pukul 11.45, warga masih memadati Balai Kota. Mereka berupaya untuk berfoto dan bertemu dengan Ahok.

Kompas TV Sejumlah karangan bunga terdapat di sejumlah sudut Balai Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com