Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga soal Hunian DP 1 Persen yang Diresmikan Jokowi

Kompas.com - 28/04/2017, 15:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama pembangunan hunian vertikal murah bagi buruh dan pekerja di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/4/2017).

Buruh yang ingin mendapatkan hunian murah itu cukup membayar down payment (DP) Rp 1 persen. Program ini dinilai mirip dengan rumah DP nol persen yang digagas pasangan cagub-cawagub DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Sandiaga saat dimintai tanggapan soal program ini, mengucapkan selamat kepada pemerintah pusat. Sebab, dirinya menilai banyak warga yang sudah menanti penyediaan rumah murah oleh pemerintah.

"Alhamdulillah. Ini memang yang dibutuhkan warga. Ada 300 ribu antrean hunian dengan harga terjangkau yang dibutuhkan di Jakarta," kata Sandiaga, saat ditemui di Posko Anies-Sandi di Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017).

Baca: Jokowi Naksir Rusunami dengan DP 1 Persen

Menurut Sandiaga, pemerintah pusat dan Presiden melalui program tersebut telah menangkap yang dibutuhkan warga soal penyediaan rumah murah.

"Sekarang Pemerintah Pusat meluncurkam program yang sama, itu menurut saya suatu validasi bahwa apa yang diaspirasikan oleh masyarakat ditangkap Pak Presiden dan diluncurkan," ujar Sandiaga.

"Jadi saya ucapkan salut dan selamat kepada Pak Presiden. Ini betul-betul mendengar aspirasi rakyat dan menghadirkan solusi untuk rakyat," tambah Sandiaga.

Sementara itu, Sandiaga mengatakan program rumah DP nol persen yang ia gagas bersama cagub DKI pasangannya Anies Baswedan merupakan jawaban bagi warga Jakarta yang membutuhkan rumah murah.

"Rumah dengan DP nol merupakan jawaban bagi warga Jakarta yang menginginkan memiliki rumah, karena selama bertahun-tahun mereka mengontrak jadi pada saatnya mereka ingin naik kelas. Itu yang akan kami hadirkan," ujar Sandiaga.

Baca: Tak Ingin Rumah DP 1 Persen Dibeli Orang Kaya, Jokowi Gandeng Serikat Pekerja

Sandiaga tidak khawatir program DP nol persen yang digagas pihaknya akan berbenturan dengan aturan Bank Indonesia. Sebab menurut dia, jika merupakan program pemerintah daerah, hal tersebut diperbolehkan.

"Dan kita sudah punya legal opinion, sudah ada opini hukum dari firma hukum yang kredibel yang menyatakan ini bisa dilakukan. Dan tentunya sekarang sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan properti, perbankan, yang masuk dan menyatakan minatnya bergabung di program ini," ujar Sandiaga.

Kompas TV Joko Widodo memulai pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik yang bisa dimiliki warga dengan uang muka atau DP 1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com