Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kok Kita Tidak Bangga dengan Milik Kita Sendiri?

Kompas.com - 03/05/2017, 10:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan pengarahan kepada Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) DKI Jakarta yang akan mengikuti Pekan Nasional (PENAS) KTNA Ke-XV, Rabu (3/5/2017).

Dalam pengarahannya, Djarot meminta KTNA mengembangkan komoditas pertanian yang bisa dikembangkan di DKI Jakarta.

"Ada alpukat cipedak, alpukat cipedak ini bisa dikembangkan dan bisa menambah income bagi warga bukan hanya Cipedak, tapi sekitarnya," ujar Djarot di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu pagi.

Djarot kemudian menceritakan KTNA Blitar yang mengembangkan belimbing di daerah Karangsari. Djarot meminta KTNA Blitar untuk mendaftarkan belimbing tersebut tanpa embel-embel negara lain.

Sebab, banyak produk di Indonesia yang meniru dan memasukkan nama negara lain dalam produk mereka. Begitu pun dengan pertanian di Jakarta.

Baca: Menristekdikti: Produk Dalam Negeri Tak Kalah dengan Barang Impor

Djarot meminta KTNA mengembangkan komoditas yang khas dari Jakarta dan menamakannya tanpa embel-embel negara lain.

"Kok kita tidak bangga ya dengan milik kita sendiri. Saya suka aneh, alpukat cipedak tidak tumbuh di Kuala Lumpur, Bangkok, (tapi) tumbuh di Jakarta Selatan, kembangkan," kata dia.

Selain itu, Djarot juga meminta warga yang memiliki lahan di rumahnya untuk menanam komoditas pertanian meskipun lahan tersebut terbatas.

Selain memberikan penghasilan, hal tersebut juga bisa melestarikan berbagai komoditas pertanian yang menjadi kekhasan di DKI Jakarta hingga masa yang akan datang.

"Kita memiliki keterbatasan lahan. Dengan keterbatasan lahan itu, mari kita bikin produktif sehingga ada wisata salak condet. Ini tantangan kita, kembangkan wisata-wisata seperti itu supaya unik," ucap Djarot.

Baca: Promosi Produk Lokal, Peternak Sapi dan Petani Apel Pecahkan Rekor MURI

Sementara di bidang perikanan, Djarot meminta warga melakukan budidaya ikan. Aset di Kepulauan Seribu harus dimanfaatkan.

Untuk kegiatan KTNA Ke-XV yang akan digelar 5-11 Mei 2017 di Nangroe Aceh Darussalam, Djarot berpesan agar KTNA DKI Jakarta berbagi pengalaman dengan KTNA dari daerah lain.

"Ibu Bapak sekalian membawa nama baik Jakarta, jaga nama baik Jakarta. Tunjukkan Jakarta benar-benar bisa berbagi pengalaman, pengetahuan, keberagaman kepada seluruh peserta KTNA," kata Djarot.

KTNA DKI Jakarta mengirim 84 peserta yang mengikuti KTNA ke-XV yang terdiri dari petani, peternak, dan nelayan.

Kompas TV Peduli Kualitas Produk Lokal - Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com