Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Mereka Tahu Pengedar Narkoba di Indonesia Hukumannya Mati, tetapi..

Kompas.com - 24/05/2017, 15:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut para kurir narkoba dari luar negeri sebagian besar merupakan orang yang berani menanggung resiko buruk.

Bahkan saat diringkus aparat, rata-rata dari mereka sudah tahu hukuman untuk kasus narkoba di Indonesia cukup berat, bisa sampai pada hukuman mati.

"Mereka sebenarnya tahu, pengedar narkoba di Indonesia hukumannya mati, tetapi mereka tetap coba terus. Peredaran dari luar ke dalam juga disokong sama bantuan dana yang besar dari bandar," kata Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari dalam sebuah konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (24/5/2017).

Arman menceritakan salah satu pengedar yang pada akhirnya meninggal akibat modus penyelundupan narkoba yang dia lakukan sendiri.

Baca: Polisi Ingin Razia Narkoba di Lapas Bulak Kapal

Pengedar yang dimaksud berasal dari luar negeri dan menyelundupkan narkoba dengan modus swallen atau ditelan.

Narkoba jenis heroin dikemas dalam kapsul berukuran besar kemudian ditelan sehingga narkoba bisa disimpan sementara dalam tubuh pengedar.

Saat itu, salah satu kapsul di dalam tubuh pengedar itu pecah sehingga heroin menyebar dan membuat pengedar tersebut tewas di pesawat.

"Pas mendarat di Bandara Ngurah Rai, sudah mati. Waktu otopsi, baru ketahuan ada kapsul yang pecah dan organ dalamnya terbakar kena heroin dalam jumlah besar," tutur Arman.

Baca: Cerita Tio Pakusadewo Terjerat Narkoba Selama 15 Tahun...

Biasanya, pengedar ini menyelundupkan narkoba dengan upah besar. Seperti kasus serupa yang baru saja diungkap BNN bersama instansi lainnya, di mana warga Afrika Selatan kedapatan menyelundupkan 70 kapsul berisi sabu di Bandara Soekarno-Hatta.

"Pelaku berinisial ORM ini dibayar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 13 juta lebih sekali bawa," ujar Arman.

Pihaknya berjanji semakin mengetatkan pengawasan terhadap praktik peredaran narkoba dari luar ke dalam Indonesia.

Salah satunya dengan melaksanakan operasi Lionfish, yang melibatkan sejumlah instansi seperti Interpol, Polri, dan Bea Cukai untuk mencegah peredaran narkoba lintas negara.

Kompas TV BNN Sita Sabu dari Jaringan Narkoba Internasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com