Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Liar di Jalur Evakuasi Bandara Soekarno-Hatta Ditertibkan

Kompas.com - 26/05/2017, 12:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Belasan bangunan permanen dan semi permanen yang berdiri di sepanjang pesisir Kali Perancis, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, ditertibkan Satpol PP pada Jumat (26/5/2017).

Bangunan yang difungsikan sebagai kontrakan dan kafe remang-remang itu ditertibkan setelah bertahun-tahun menduduki jalur evakuasi untuk pendaratan darurat di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami tertibkan sesuai Perda tentang Ketertiban Umum serta menindaklanjuti laporan dari warga soal dugaan kegiatan prostitusi dan penjualan miras (minuman keras)," kata Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Mumung Nurwana, kepada Kompas.com, di lokasi.

Mumung menjelaskan, penertiban telah melalui prosedur standar, mulai dari sosialisasi, pemberian tiga kali surat peringatan, dan diakhiri dengan eksekusi pada hari ini. Sepanjang penertiban berlangsung, tidak ada perlawanan dari penghuni bangunan liar di sana.

Kebanyakan bangunan merupakan kontrakan dengan kamar berukuran kecil dan ada satu ruangan agak besar sebagai tempat karaoke.

Saat penertiban berlangsung, penghuni masih mengeluarkan barang-barangnya dibantu aparat.

Kali Perancis terletak dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta. Area itu telah lama difungsikan sebagai jalur evakuasi untuk emergency landing.

Asset and Logistic Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, Surahmat, mengungkapkan lahan di sepanjang aliran Kali Perancis merupakan aset milik PT Angkasa Pura II.

"Peran Kali Perancis ini penting karena dalam kondisi darurat, pilot akan memilih mendarat di air ketimbang di darat. Kali Perancis memudahkan proses evakuasi oleh petugas bandara dan tim SAR," kata Surahmat.

Kali Perancis membentang dari kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang, hingga ke Kecamatan Benda dan melintasi beberapa area di dalam bandara. Penertiban akan dilakukan bertahap.

Kompas.com/Andri Donnal ???Kondisi Kali Perancis di kawasan Benda, Kota Tangerang, Jumat (26/5/2017). Kali ini difungsikan sebagai jalur evakuasi jika ada pendaratan darurat di Bandara Soekarno-Hatta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com