Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ijazah Ditahan Sekolah

Kompas.com - 20/06/2017, 20:00 WIB

Persoalan ekonomi yang membelit keluarganya membuat Cindy Nurril Kusumah (17), yang baru saja lulus dari Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Ciputat, Banten, resah. Ijazahnya masih tertahan karena belum membayar aneka tunggakan sekolah Rp 4,1 juta. Bahkan, ia tidak bisa melihat nilai ujian nasionalnya, yang seharusnya bisa digunakan untuk mendaftar ke SMA impiannya.

Cindy sempat tidak diizinkan mengikuti ujian nasional karena belum membayar uang ujian, karyawisata ke Bandung, dan perpisahan sekolah sebesar total Rp 2,275 juta.

"Waktu itu, kami benar-benar kalut luar biasa. Akhirnya, apa pun saya lakukan. Pinjam sana-sini, jual barang-barang yang bisa dijual, sampai akhirnya bisa lunas dan Cindy ikut ujian susulan," kata ibundanya, Desi Yeti Kusuma (39), saat ditemui di kontrakannya di RT 006 RW 018 Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (14/6).

Ayahnya, Jumaeri (41), terduduk di tikar di ruang tamu yang menjadi ruang tidur di malam hari. Tulang paha kirinya patah sejak Agustus 2016 akibat kecelakaan lalu lintas. Jumaeri, tulang punggung keluarga, kini tak bisa bekerja.

"Waktu itu di RS mau dioperasi, tetapi kami belum punya BPJS. Biayanya sangat mahal, saya tidak mampu bayar. Karena itu, hanya ke ahli patah tulang, tetapi tidak bisa maksimal, sampai sekarang masih belum dioperasi juga," tutur Jumaeri yang sebelumnya bekerja sebagai surveyor dan bekerja sambilan menjadi pengemudi ojek.

Desi mengaku sudah datang ke SMA Negeri 1, sekolah yang diinginkan Cindy. Di sana, Cindy ditanya berapa nilai UN-nya. "Karena tidak ada, jadi tidak bisa mendaftar," ucapnya.

Padahal, Cindy selama ini selalu mendapat peringkat kedua atau ketiga di kelas. Cindy juga tergabung dalam pasukan pengibar bendera dan beberapa kali ikut kompetisi di tingkat Kota Tangsel. "Saya tidak tahu nanti akan bisa melanjutkan sekolah atau tidak," ungkapnya lirih.

Ikut bekerja

Keluarga ini juga menanggung enam adik Cindy. Tiga di antaranya di SD dan dua orang belum bersekolah. Seorang lainnya bersekolah di tingkat SMP dan malah pergi ikut berdagang teman-temannya dan belum pulang sejak 10 bulan terakhir.

Cindy pun setelah ujian nasional berakhir mulai membantu ibunya berjualan nasi uduk di dekat mal Poins Square, Lebak Bulus. Sewaktu-waktu, ia juga menjadi pengemudi ojek.

Hal serupa dialami Hafiz Fitriadin (16), teman satu angkatan Cindy yang selalu masuk peringkat 10 besar di kelas.

Ia mendaftar di SMA Negeri 6 Tangsel, tetapi tidak diterima karena nilai UN-nya juga belum diinformasikan. Hafiz, yang juga aktif di organisasi paskibra dan bercita-cita menjadi dokter ini, diminta melunasi tunggakan sekitar Rp 5 juta.

"Saya ingin sekali masuk sekolah negeri supaya biaya orangtua lebih ringan. Ibu saya minta saya tidak usah memikirkan hal itu, tetapi saya terus kepikiran," ujar Hafiz dengan mata berkaca-kaca.

Ayahnya, Tugiono, buruh di sebuah perusahaan swasta. Sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Hafiz merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Tiga kakaknya sudah bekerja dan dua adiknya masih bersekolah di SD dan SMP.

"Kakak-kakak saya kondisinya juga sama. Meskipun sudah lulus SMA, ijazahnya masih ditahan di sekolahnya. Ada satu kakak saya bisa kuliah, yang lain bekerja. Saya ingin sekali bisa kuliah, tapi sekarang mau mendaftar SMA saja sulit," tutur Hafiz di rumah kontrakannya di Jalan Oskar III, RT 003 RW 002 Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com