Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengojek Sepeda di Luar Binaan UPT Kota Tua Diminta Bentuk Komunitas

Kompas.com - 05/07/2017, 18:43 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Barat Eka mendorong para tukang ojek sepeda di luar binaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua untuk membentuk komunitas.

"Memang bagusnya komunitasnya dulu dibentuk, lebih baik sistemnya, komunitas terbentuk nanti kita dorong ke arah mana," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (5/7/2017).

(Baca juga: Wisata ke Kota Tua? Naik Saja Ojek Sepeda Ontel)

Ia menyampaikan, tukang ojek sepeda di luar UPT Kota Tua merupakan para tukang ojek yang menyediakan jasa antar di sekitar kawasan Stasiun Jakarta Kota dan di jalanan Kota Tua.

Sementara itu, pengojek sepeda di bawah binaan UPT Kota Tua beroperasi di dalam kawasan, atau tidak di jalan raya.

Menurut dia, dengan dibentuknya komunitas, pihaknya dapat mendiskusikan arah pembinaan para pengojek sepeda itu dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat.

"Soalnya ini juga ada kaitannya dengan ketertiban lalu lintas nantinya. Soalnya kalau yang sudah dibina UPT kan tidak di jalan raya," kata dia.

Ia mengatakan, hal ini merupakan wujud usaha Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Barat dalam merangkul para tukang ojek sepeda yang telah puluhan tahun mengadu nasib di kawasan Kota Tua.

"Kalau mereka bikin komunitas, terus pakai seragam tempo dulu jadi bagus untuk menunjang pariwisata juga, tetapi kita belum sampai pembahasan itu," ujar dia.

Tukang ojek sepeda masih banyak ditemui di kawasan Stasiun Jakarta Kota hingga Kota Tua, Jakarta Barat. Mayoritas pengemudi ojek sepeda ini telah puluhan tahun menekuni pekerjaan tersebut.

Namun, kini keberadaan tukang ojek dengan sepeda kayuh tua tersebut semakin tergusur majunya perkembangan moda transportasi umum lain yang berbasis teknologi, salah satunya ojek online.

(Baca juga: Eksistensi Ojek Sepeda Kota Tua di Tengah Menjamurnya Ojek "Online")

Lambat laun, ojek sepeda kehilangan peminatnya. Penghasilan para tukang ojek sepeda pun bisa dipastikan akan berkurang jika tak ada ide kreatif untuk mempromosikannya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com