Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Penulis yang Sebut Majapahit Kerajaan Islam

Kompas.com - 09/07/2017, 07:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Dalam buku "Kesultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi" karya Herman Sinung Janutama ditulis Majapahit merupakan kerajaan Islam, bukan kerajaan Hindu.

Ditemui saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Depok, Sabtu (8/7/2017), Herman mengaku punya literasi yang kuat dalam penyusunan buku tersebut. Dia juga menyatakan menggunakan metodologi yang berbeda dari sejarawan lain.

"Perkara sahabat-sahabat arkeolog dan sejarawan menggunakan metodogi yang warisan kolonial, silakan saja. Tapi saya juga ingin mengajukan cara lain, yakni dengan metodologi mardi kawi," ucap Herman.

(baca: Kenapa Buku "Kesultanan Majapahit" Baru Viral Sekarang?)

Dari hasil penelitian yang dia dapatkan, Herman menyebut Majapahit sudah berstatus kerajaan Islam sejak awal berdiri. Dia juga menyebut penyebaran agama Islam di Pulau Jawa sudah terjadi sebelum ada kerajaan Majapahit.

Sebab, kata Herman, dalam beberapa halaman pada kitab Negarakertagama memuat tulisan berbahasa Arab, seperti tulisan Lailahailallah dan hisbullah. Selain itu, Herman menyebut pada salah satu bagian koin emas dan perak yang digunakan pada zaman Majapahit ada yang memuat tulisan Lailahailallah, dan bagian yang lain memuat gambar Khrisna serta Semar.

"Dan (koin) ini sudah ada 200 tahun sebelum Majapahit berdiri. Jadi bukan hanya Majapahit yang menggunakannya," ucap Herman.

(baca: Gaj Ahmada Viral dan Diolok-olok, Apa Kata Penulis Buku?)

Warisan kolonial

Herman juga meyakini status Majapahit sebagai kerajaan Hindu merupakan catatan dari pemerintah kolonial Belanda yang berbeda dengan fakta sebenarnya.

"Itu ada dalam histografi kolonial," kata Herman.

Pria asal Yogyakarta itu mengatakan dalam fakta yang sebenarnya, Majapahit merupakan kerajaan Islam. Herman menilai Majapahit sebagai kerajaan Hindu lebih disebabkan hegemoni negara-negara barat.

"Jadi bukan masalah ilmiah dan tidak ilmiah. Ini masalah hegemoni kan bahwa sekarang yang metodologinya menggunakan versi barat, monggo," ujar Herman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com