Salin Artikel

Diduga Mabuk dan Mengganggu, Remaja Asal Afganistan Diturunkan dari KRL

DEPOK, KOMPAS.com - Diduga mabuk berat, seorang warga Afganistan membuat onar di dalam kereta rel listrik (KRL) commuter line yang melintas dari Jakarta menuju Bogor, Kamis (4/5/2017).

Warga tersebut yang sempoyongan dan berbicara bahasa asing dengan tak jelas tersebut dianggap mengganggu kenyamanan para penumpang KRL lainnya.

Ia pun diturunkan oleh petugas keamanan dalam (PKD) KRL commuter line diStasiun Pondok Cina, Depok. Selanjutnya, yang bersangkutan diamankan petugas kepolisian dan dibawa ke Mapolresta Depok.

Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, saat diinterogasi dan diperiksa petugas, remaja asal Afganistan itu tidak membawa identitas di tubuhnya.

"Namun, dari dokumen travel yang dibawanya, diketahui yang bersangkutan berusia 16 tahun, asal Afganistan dan tinggal di Jakarta," ujar Firdaus.

Menurut dia, dari cara bicara yang tidak jelas dan jalan yang sempoyongan, diduga kuat dia tengah mabuk karena minuman keras. Apalagi, tercium bau minuman keras dari mulutnya.

Namun, Firdaus mengaku belum dapat memastikan apa yang menyebabkan orang tersebut mabuk berat.

"Yang jelas yang bersangkutan dianggap telah membuat gaduh dan onar di dalam KRL commuter line sehingga oleh petugas keamanan KRL, yang bersangkutan diturunkan di Stasiun Pondok Cina dan diserahkan ke kami untuk ditangani," kata dia.

Firdaus mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Kota Depok untuk menangani remaja bule Afganistan itu.

"Setelah kita koordinasikan dengan Imigrasi, nanti akan ditentukan oleh Imigrasi bagaimana selanjutnya," kata Firduas.

(Budi Sam Law Malau)

 

Catatan Redaksi: Artikel ini telah mengalami penyuntingan 15 Januari 2022 setelah mendapat masukan dan pertimbangan perlindungan identitas dari pihak pelaku. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/05/04/20595751/diduga-mabuk-dan-mengganggu-remaja-asal-afganistan-diturunkan-dari-krl

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke