Salin Artikel

Bisakah Semua Trotoar Dipasangi "Portal S" Agar Tak Dilintasi Pemotor?

Biasanya, para pelanggar melintasi trotoar yang minim penghalang atau yang besi pembatasnya tidak terlalu rapat. Sementara yang sulit dilintasi adalah trotoar dengan penghalang berupa portal s, di mana untuk bisa masuk harus melewati portal berbahan besi yang memutar seperti huruf s.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, ada aturan untuk memasang besi pembatas maupun portal s di trotoar. Yusmada menuturkan, Dishub DKI Jakarta sudah sering menerima masukan agar semua trotoar dipasang besi pembatas yang rapat atau dengan model portal s.

"Banyak orang mengatakan, oh rapatkan saja penghalangnya. Kalau itu dirapatkan kami melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016. Disabilitas, kursi roda harus masuk," kata Yusmada, saat ditemui Kompas.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/7/2017) siang.

(baca: Djarot: Kendaraan yang Melintas di Trotoar Itu Kurang Ajar)

Meski begitu, Yusmada menegaskan bahwa tidak semua trotoar bisa dipasang portal s. Hal tersebut dikarenakan butuh ruang yang cukup besar untuk membuat portal s di trotoar.

"Kalau kami mau bikin itu semua, begitu banyak simpang, apa iya dipasang semua? Itu kan hanya simbol bahwa ini bukan untuk motor lho, bukan untuk penggunaan yang lain (selain pejalan kaki)," ujar Yusmada.

Pada akhirnya, Yusmada menyerahkan sterilisasi trotoar pada kesadaran masing-masing pengendara. Tanpa kerja sama dari masyarakat, terutama pengendara sepeda motor, sterilisasi trotoar dia sebut tidak akan pernah terwujud.

"Solusinya, sama-sama gerakkan kesadaran bersama, itu yang penting. Dan law enforcement. Dari sisi desain ya seperti itu saja," ujar Yusmada.

(baca: "Saya Buru-buru Pak, Trotoarnya kan Lagi Kosong")

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/17/13331571/bisakah-semua-trotoar-dipasangi-portal-s-agar-tak-dilintasi-pemotor-

Terkini Lainnya

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke