Salin Artikel

Perbedaan Sikap Ahok dengan Nusron Wahid soal Perjalanan Dinas DPR

Hal ini diceritakan Nusron dalam peluncuran buku "Ahok di Mata Mereka" di Hotel Pullman, Rabu (19/7/2017). Nusron salah seorang tokoh yang ikut menulis dalam buku itu.

"Biasanya ada kejahatan kecil yang sering dilakukan DPR. Salah satu bentuk kejahatan kecil itu adalah menambah hari kalau kunjungan ke daerah," ujar Nusron.

Saat anggota baleg ingin ke Manado, tiba-tiba Nusron ditelepon oleh sekretariat. Sebab, ada satu anggota Partai Golkar yang tidak mau tanda tangan.

Ternyata, anggota yang dimaksud adalah Ahok. Ahok tidak mau menandatangani rencana perjalanan ke daerah karena ada selisih hari.

Perjalanan ditulis dilakukan selama 5 hari padahal hanya 1 hari. Nusron diminta untuk membujuk Ahok supaya mau tanda tangan.

"Saya ngomong ke Ahok, kebetulan ruangannya 1 lantai dan berdekatan dengan saya. 'Hok, lo kenapa enggak mau tanda tangan?' Kata dia 'ya saya tanda tangan 2 hari, kenapa suruh tanda tangan 5 hari?" ujar Nusron menirukan ucapan Ahok.

"Kalo misalnya 1 hari uangnya Rp 4 juta, kalo 5 hari kan sekitar Rp 20 juta. Kalo Rp 20 juta kali 550 orang, dalam 1 tahun ada dua kali perjalanan, dalam sebulan, berapa miliar yang dihabisin? Enggak gue tetap enggak mau," tambah Nusron melanjutkan ucapan Ahok.

Saat itu, Nusron sadar Ahok merupakan orang yang baik. Nusron pun membiarkan Ahok yang tidak ingin tanda tangan. Perjalanan dinas itu pun akhirnya dibatalkan. Itu bukan satu-satunya kisah yang dimiliki Nusron tentang Ahok.

Baca: Video Dialog Ahok dengan Nusron Wahid yang Jadi Viral

Perkenalan pertama Nusron dengan Ahok juga penuh kesan. Nusron mengenal Ahok ketika penyusunan UU Haji dan UU Zakat. Nusron mengaku dia sering bolos dalam rapat pembahasannya karena sedang sibuk sosialisasi sebagai ketua ansor.

"Tapi Ahok ketika ikut pembahasan UU Haji dan UU Zakat, tidak pernah sekalipun absen. Bahkan rapat sampai tengah malam, tinggal 3 orang yang hadir yaitu pimpinan dan dua orang, tiga orang itu salah satunya adalah Ahok," ujar Nusron.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/19/15353401/perbedaan-sikap-ahok-dengan-nusron-wahid-soal-perjalanan-dinas-dpr

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke