Salin Artikel

"Alhamdulillah Kalau 'Pak Ogah' Digaji, Mau Banget..."

"Kami yang jaga ini warga asli sini. Seikhlasnya aja jaga, ada yang kasih syukur kalau enggak ya udah. Yang penting kan gimana lingkungan enggak macet," ujar Hasan, kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2017).

(baca: Jakarta Makin Macet, Polisi Ingin Perbanyak "Pak Ogah")

Hasan mengaku belum mendengar wacana Kepolisian Daerah Metro Jaya merekrut 'Pak Ogah' seperti dia menjadi pengatur lalu lintas di bawah komando polisi dan Dinas Perhubungan.

Namun, Hasan menyambut baik wacana itu, apalagi jika ada upah yang tetap dan layak.

"Alhamdulillah kalau 'Pak Ogah' digaji. Mau banget," kata Hasan.

'Pak Ogah' seperti Hasan mengandalkan kemurahan hati pengendara memberikan uang pecahan kecil saat membantu mengatur lalu lintas.

Bagi Hasan, mengatur lalu lintas adalah pilihan terakhir setelah dia tidak lagi menjadi tukang ojek di sekitar lokasi tersebut.

"Kalau pakai seragam terus kami enggak dikasih uang gitu, ya enggak apa-apa, kan ada gajinya," ujar Hasan.

(baca: Kadishub DKI Khawatir Pak Ogah Sok Berkuasa jika Direkrut Polisi)

Dalam sehari mengatur lali lintas, Hasan rata-rata memeroleh Rp 60.000. Jika lalu lintas ramai, terutama pada Jumat malam, dia bisa mengumpulkan hingga Rp 80.000.

Saat ini, wacana merekrut 'Pak Ogah' menjadi Supeltas atau sukarelawan pengatur lalu lintas tengah dikaji kepolisian dan Dinas Perhubungan. Polisi mengusulkan agar upahnya dikumpulkan dari program corporate social responsibility (CSR) tempat usaha di sekitar wilayah tempat 'Pak Ogah' bekerja.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/25/21245171/-alhamdulillah-kalau-pak-ogah-digaji-mau-banget--

Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke