Salin Artikel

Perpindahan Pesawat Haji dan Padatnya "Traffic" Bandara Soekarno-Hatta

Kondisi yang mendadak ini disebabkan Bandara Halim Perdanakusuma, yang awalnya disiapkan untuk penerbangan haji, mengalami kerusakan runway atau landasan pacu usai pesawat berbadan lebar pengangkut jemaah haji kloter pertama terbang pada Jumat (28/7/2017) pagi.

Beban pada pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777 membuat salah satu bagian runway mengelupas dengan dimensi 3 x 2 meter dan kedalaman sekitar 25 sentimeter.

Akibat peristiwa tersebut, Kementerian Perhubungan sempat mengeluarkan Notice to Airmen (Notam) menutup Halim selama tiga jam untuk perbaikan runway.

Notam merupakan pemberitahuan yang disebarluaskan berisi informasi mengenai penetapan, kondisi, atau perubahan di setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, dengan jangka waktu tertentu dan bersifat penting untuk diketahui.

Pada Jumat malam, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah meminta penerbangan haji dipindahkan dari Halim ke Soekarno-Hatta. Pemindahan dilakukan atas dasar alasan keamanan penerbangan dan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.

(Baca: "Runway" Halim Rusak, Pesawat Haji Dialihkan ke Soekarno-Hatta Sepekan)

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho, mengatakan, bandara siap melayani penerbangan haji.

Semua hal teknis juga sudah disiapkan guna memperlancar keberangkatan maupun kepulangan jemaah haji dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede maupun embarkasi Jakarta-Bekasi.

"Begitu pun dengan Otoritas Bandar Udara telah siap menerbitkan Pas (ID) harian kepada petugas haji yang masih menggunakan pas haji di Halim. Prinsipnya, kami sudah siap menyambut para calon jemaah haji," kata Prasetyo, Sabtu (29/07/2017).

Para jemaah haji akan diantar dengan bus langsung ke apron atau tempat parkir pesawat di Soekarno-Hatta. Mereka tidak melalui mekanisme pemeriksaan di terminal karena sudah diperiksa dan dinyatakan steril di asrama haji sebelum berangkat ke bandara.

Prasetyo juga memastikan sudah memasang rambu penunjuk arah dan hal teknis lainnya. Sampai pada Sabtu malam, dipastikan belum ada kendala untuk penerbangan haji.

Lalu Lintas Udara dan Runway

Pada Kamis (27/7/2017), petugas lalu lintas udara yang tergabung dalam Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) menyatakan keberatannya dengan penambahan jadwal penerbangan di Soekarno-Hatta.

Jika semula ada 72 pergerakan pesawat (take off/landing) per jam, kondisi ini menyebabkan penambahan menjadi sampai 84 pergerakan pesawat per jam.

Menurut IATCA, situasi tersebut menyulitkan mereka karena penambahan jadwal pesawat berarti semakin rumit mengatur aliran (flow) pesawat dan berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

"Potensi kecelakaan penerbangannya lebih besar dan akan banyak delay (keterlambatan)," tutur Wakil Ketua IATCA Jakarta Andre Budi.

Andre memperkirakan, penumpang akan mengalami antrean pesawat dan waktu tunggu lebih lama saat hendak terbang maupun mendarat. Hal itu dikarenakan banyaknya pergerakan pesawat, sedangkan baru ada dua runway di Soekarno-Hatta, yang dianggap masih kurang.

Secara terpisah, penulis buku Tanah Air Udaraku Indonesia sekaligus mantan Kepala Staf Angkatan Udara Chappy Hakim menegaskan pentingnya aspek keselamatan penerbangan.

Melalui akun Twitter @chappyhakim, dia menilai harus ada solusi terbaik agar penerbangan haji tidak mengalami kendala lagi, terutama soal perbaikan runway.

"Di saat yang sama, kegiatan rutin 'tambal-sulam' permukaan runway di HLM juga beda-beda tipis dg CGK, bahkan hari ini tengah berlangsung," demikian salah satu tweet-nya.

Chappy juga menilai, harus ada langkah konkret penanganan masalah tersebut karena tambal-sulam permukaan runway di Halim telah mengecewakan penumpang yang tertunda keberangkatannya.

Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menjelaskan, perbaikan runway di Halim sudah rampung hari Jumat lalu. Namun, untuk sementara ini, runway tersebut hanya dapat dilintasi oleh pesawat berukuran sedang atau narrow body.

"Runway masih harus diverifikasi ulang oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, belum untuk dipakai oleh pesawat berbadan lebar atau wide body, baru yang narrow body," ujar Yado.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/30/06312361/perpindahan-pesawat-haji-dan-padatnya-traffic-bandara-soekarno-hatta

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke