"Kampung Apung itu kan sebenarnya gak bisa diapa-apain, enggak bisa ditata. Trasenya untuk jalan," kata dia, Rabu (2/8/2017).
Anas mengatakan, Kampung Apung akan terkena proyek terusan pembangunan Jalan Panjang Raya yang akan menghubungkan wilayah Lebak Bulus hingga Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Jalur itu nantinya menjadi alternatif untuk mempersingkat waktu tempuh dan mengurangi kemacetan.
"Jalan arteri itu yang dari Lebak Bulus, Pondok Indah kemudian Pesing kan mentok. Nanti itu dilanjutkan dari Pesing sampai ke Tol Bandara Soetta, itu ada di tengah-tengah jalan arteri dan di perempatan, jadi enggak bisa ditata di situ," kata dia.
Ia menambahkan, kawasan tersebut tak dapat lagi ditimbun dan dijadikan sarana sekolah atau pemukiman warga, atau rumah susun (rusun). Bahkan kata dia, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyarankan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan tersebut.
"Saat rapim (rapat pimpinan) dengan Pak Gubernur itu diminta supaya Dinas Kehutanan jadikan RTH, mungkin itu nanti mau dianggarin oleh dinas," kata dia.
Untuk melancarkan proses penataan, kata Anas, diperlukan dukungan penuh dari masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut.
"Mereka (warga Kampung Apung) ditaruh di rusun enggak mau. Dibeli, disuruh pindah juga enggak mau. Tapi mau enggak mau kami harus cari solusinya," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/02/15262581/pembangunan-jalan-dan-rth-dinilai-jadi-solusi-penataan-kampung-apung