Salin Artikel

Penemuan 60 Kg Sabu di Tambora, Sisakan Misteri

Pasalnya tak seorang pun melihat orang yang meletakkan dua koper besar berwarna coklat dan abu-abu tersebut di tangga darurat.

"Di lokasi itu tidak ada CCTV, di mal tersebut minim CCTV, jadi CCTV itu hanya ada di lobi dan pintu masuk lift saja," ujar Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, Kompol M Syafi'i ketika ditemui di Mapolsek Jakarta Barat, Selasa (8/8/2017).

Syafi'i menambahkan, koper tersebut bahkan sempat diduga berisi bom karena setelah ditunggu tak seorang pun yang terlihat mengambil.

Baca: Selundupkan Sabu di Selangkangan, Seorang Pria Ditangkap di Bandara

"Waktu itu kami sangka bom, tapi kalau dilogika kok tasnya besar sekali dan kalau pun bom kan enggak mungkin daya ledaknya tinggi karena teredam kulit tas yang begitu tebal," kata dia.

Petugas kemudian segera membuka tas tersebut dan menemukan beberapa paket berisi bubuk putih menyerupai sabu.

Petugas kemudian membawa sampel sebuk putih tersebut ke laboratorium forensik (labfor) Mabes Polri untuk diperiksa.

"Ternyata dari hasil pengecekan, serbuk putih tersebut positif sabu kualitas 1," kata Syafi'i.

Akan diedarkan di Kampung Ambon?

Dengan jumlah yang begitu banyak, polisi menduga sabu seberat 60 kilogram itu memang aka diedarkan.

Kemana kemungkinan tujuan peredaran sabu itu? Polisi menduga Kelurahan Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Ambon yang menjadi sasaran.

"Kami telah menyelidiki, ada mengarah (peredaran 60 kilogram sabu) ke Kampung Ambon. Ini yang terus akan kami dalami," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Roycke Harrie Langie, Senin (7/8/2017) malam.

Baca: Penyelundup Sabu 1 Ton Manfaatkan WNI sebagai Sopir dan Penerjemah

Ia mengatakan dugaan ini semakin diperkuat dengan ditemukannya 22 paket sabu seberat 11,84 gram, uang tunai sebesar Rp 6.250.000, 4 bilah senjata tajam, sebuah senapan angin laras panjang, alat isap bong, plastik kosong untuk paket sabu, dan timbangan di kawasan Kampung Ambon pada hari yang sama.

Sejumlah barang bukti disita polisi dari 29 orang yang terjaring dalam razia cipta kondisi di tiga lapak yang berbeda di Kampung Ambon.

"Setelah dilakukan cek urine, ternyata 25 orang di antaranya positif mengonsumsi narkoba. Ke-25 orang tersebut terdiri dari 19 laki-laki dan enam orang perempuan," papar Roycke.

Roycke menegaskan, kepolisian terus menggelar investigasi untuk mengungkap arah peredaran jaringan narkoba yang diduga bertaraf internasional ini.

Titik terang

Sementara itu, Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Suhermanto mengatakan, polisi telah mengantongi identitas terduga pemilik koper berisi 60 kilogram sabu misterius itu.

Suhermanto menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki kepolisian, penyidik mencurigai dua orang diduga sebagai pemilik koper tersebut.

"Ada beberapa yang sudah kita curigai. Ada dua orang tapi bukan penghuni di sana. Dia WNI, orang kita," ujar Suhermanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (8/8/2017).

Baca: Perempuan Asal Kenya Kedapatan Selundupkan Sabu pada Pakaian Dalam

Suhermanto menambahkan, tim Inafis Polri telah mengidentifikasi sidik jari di koper berisi sabu tersebut.

Hasilnya, dua orang itu positif sebagai pemilik barang haram tersebut.

Meski telah menemui titik terang, hingga saat ini identitas pemilik tas berisi puluhan kilo barang haram tersebut belum kunjung diungkap.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/09/06581021/penemuan-60-kg-sabu-di-tambora-sisakan-misteri

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke