Sebelumnya, sejumlah mahasiswa mengadukan nama mereka tak tercantum di dalam laman forlab dikti.
Hal itu membut seorang mahasiwa tak bisa melanjutkan studinya ke salah satu universitas swasta.
"Kami sudah buat tim khusus. Sampai sekarang belum selesai. Kalau sama data di forlap dikti dengan data faktual UNJ, baru saya bilang selesai," ujar Djaali saat ditemui di Rektorat UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (14/8/2017).
Baca: Akhirnya, Mahasiswa UNJ Ini Terdaftar dalam Forlap Dikti
Djaali memaparkan, alasan tak tercantumnya nama sejumlah mahasiswa siswa di laman forlap dikti karena pihak UNJ kesulitan melakukan pembaruan data ke dikti.
Adapun pihak dikti dinilai lambat untuk memasukkan data terbaru mahasiswa. Banyak data, kata Djaali yang tidak sesuai antara data UNJ dengan yang dimiliki dikti.
Misalnya, untuk jumlah mahasiswa di UNJ, dikti mem-publish sebanyak 43.000 mahasiswa, padahal sejak Maret 2017 jumlah mahasiswa UNJ hanya 26.000 orang.
Djaali menyampaikan, dalam kasus seorang mahasiswa yang tak bisa melanjutkan studinya, telah selesai ditangani.
Namun, untuk mencegah hal yang sama terulang, Djaali menargetkan pada September 2017 seluruh data mahasiswa UNJ telah terdaftar di forlap dikti.
"Data yang ada di forlap dikti beda dengan di biro akademik UNJ karena keterlambatan mengganti. Ada yang lulus enggak terhapus, tapi baru enggak ada masuk. Mungkin ada kesalahan keduanya, kami juga. Mungkin kami enggak terlalu proaktif. Tapi sekarang kami sudah anggap darurat," ujar Djaali.
Baca: Data Mahasiswa Tak Masuk, UNJ Jalin Komunikasi dengan Dikti
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/14/16320991/rektor-unj-targetkan-semua-mahasiswanya-terdaftar-di-forlap-dikti