Salin Artikel

Berapa Besar Upah Sopir Truk Sampah di Depok?

Saat ini, para sopir dan kernet truk sampah di Kota Depok dibayar dengan upah Rp 100.000 per hari untuk sopir dan Rp 90.000 untuk kernet. Besaran uang honor per bulan yang dibayarkan tergantung jumlah hari masuk kerja.

Pada Selasa ini, Kompas.com menemui sejumlah sopir dan kernet truk sampah di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah di Cipayung, Depok. Dari pengakuan para sopir, saat ini upah per bulan yang biasa mereka terima mencapai sekitar Rp 2,4 juta. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 24 hari kerja dalam sebulan.

Rata-rata para sopir mengaku masuk kerja enam hari seminggu. Waktu libur mereka Sabtu atau Minggu.

"Tergantung masuknya berapa hari. Tapi biasa 24 hari. Jadi Rp 2,4 juta," ujar salah seorang sopir, Tatang (52).

Gaji ke-13 adalah gaji tambahan yang biasa diberikan kepada para pegawai negeri sipil (PNS) setiap pertengahan tahun atau jelang musim tahun ajaran baru anak sekolah.

Belakangan para sopir dan kernet mengetahui bahwa mereka tidak menerima gaji 13. Sebab statusnya bukan PNS. Sebagai gantinya, Pemkot Depok memberikan upah lembur yang diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji 13 PNS pada Juli lalu.

Tatang mengaku mereka sudah diberikan uang lembur.  Ia menduga ada kekeliruan informasi yang kemudian menyebabkan adanya aksi mogok kerja.

"Anak-anak (para sopir dan kernet) kemarin kurang ngerti administrasi kantor," ujar Tatang.

Sopir lain, Asmat (47) mengakui hal serupa. Namun ia mengaku lupa besaran uang lembur yang diterima. Ia kemudian bertanya kepada kernetnya, Kojun (55). Menurut Kojun, besaran uang lembur yang mereka terima Rp 627 ribu.

Uang lembur diberikan setiap enam bulan sekali. Pada hari ini, para sopir dan kernet truk sampah di Depok tak lagi mengadakan aksi mogok kerja. Mereka kembali beraktivitas seperti biasa. Tidak seperti pada Senin kemarin, kondisi area parkir TPA Cipayung, Depok pada Selasa ini terpantau lebih lengang. Tak ada lagi truk-truk sampah yang sengaja diparkirkan.

Truk-truk yang ada di lokasi adalah truk yang memang masuk untuk menurunkan sampah ke tempat pembuangan akhir. Keberadaannya pun tak lama. Setelah selesai menurunkan sampah, truk-truk kembali meninggalkan area TPA dan menuju ke tempat pembuangan sementara (TPS) di wilayah operasinya.

Jalan menuju ke TPA Cipayung terpantau dipenuhi truk-truk yang hilir mudik, baik yang akan masuk maupun yang keluar dari area TPA.

Lihat juga: Sopir Truk Sampah di Depok Mogok Kerja karena Tak Dapat Gaji ke-13

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/15/13174351/berapa-besar-upah-sopir-truk-sampah-di-depok-

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke