Salin Artikel

Mengintip Interior Gerbong "Skytrain" Bandara Soekarno-Hatta

Sebanyak tiga rangkaian yang masing-masing terdiri dari dua gerbong sudah berada di Terminal 3 Soekarno-Hatta, namun baru satu rangkaian saja yang diuji coba.

Kompas.com berkesempatan menaiki salah satu rangkaian atau trainset pada Selasa (15/8/2017) siang.

Untuk naik ke skytrain, penumpang harus menuju ke lantai dua Terminal 3 dan masuk ke shelter skytrain yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Baca: Menhub Sebut "Skytrain" di Soekarno-Hatta Setara di Jepang dan Korsel

Di shelter itu, terdapat pintu khusus yang posisinya sejajar dengan pintu unit skytrain sehingga memudahkan penumpang yang akan naik.

Begitu memasuki skytrain, Kompas.com langsung disambut kesejukan yang berasal dari mesin pendingin ruangan .

Terdapat dua pintu dalam satu trainset, dengan masing-masing pintu di tiap gerbongnya. Di dalam skytrain, hanya tersedia sedikit tempat duduk memanjang di sisi kiri dan kanan gerbong.

Seluruhnya ada enam tempat duduk di dalam satu trainset, dengan empat tempat duduk prioritas di tiap sudut gerbong dan dua tempat duduk untuk umum.

Satu tempat duduk prioritas bisa memuat tiga penumpang, sedangkan satu tempat duduk mumnya bisa digunakan untuk lima orang penumpang.

Desain gerbong yang minim tempat duduk memang disengaja dengan pertimbangan pengguna jasa bandara akan lebih banyak berdiri agar tersedia ruang lebih untuk barang bawaan.

Terdapat pegangan tangan memanjang di atap gerbong lalu beberapa tiang untuk pegangan tangan para penumpang.

Di bagian atas, tersedia beberapa layar digital berukuran kecil untuk menampilkan berbagai informasi.

Dalam uji coba yang berlangsung Selasa siang, skytrain hanya diuji coba sejauh 500 meter dari Terminal 3 sampai ke arah Terminal 2, lalu kembali lagi ke Terminal 3.

Saat skytrain dicoba kecepatannya kurang lebih 30 kilometer per jam dan masih dijalankan seorang operator.

Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengungkapkan, di sepanjang jalur beton untuk skytrain tersedia jalur pejalan kaki untuk digunuakan dalam kondisi darurat.

Kondisi darurat yang dimaksud misalnya ketika skytrain tiba-tiba berhenti atau aliran listrik terputus, sehingga penumpang bisa turun dan berjalan hingga ke terminal terdekat.

Sebulan ke depan, PT Angkasa Pura II mengoperasikan skytrain dalam rangka uji coba di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Uji coba skytrain kemudian akan dievaluasi sebelum Ditjen Perkeretaapian menerbitkan sertifikat sebagai bukti keamanan moda transportasi itu dan dapat digunakan untuk umum.

Baca: Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Angkut Penumpang 17 September

Nantinya terdapat tiga rangkaian skytrain yang akan dioperasikan yang masing-masing terdiri dari dua gerbong kereta yang dapat menampung 176 orang penumpang.

Skytrain Bandara Soekarno-Hatta menggunakan teknologi automated guided transit (AGT), artinya moda transportasi ini bergerak tanpa bantuan pengemudi.

AGT juga menggunakan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/15/14105131/mengintip-interior-gerbong-skytrain-bandara-soekarno-hatta

Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke