Salin Artikel

Camat Pulogadung: Pembelian dan Penutupan Akses Jalan Warga Kayu Putih Sesuai Prosedur

Dihubungi Kompas.com, Kamis (17/8/2017), Bambang mengatakan, pembelian lahan itu dilakukan sebagai bagian dari pembangunan gedung stasiun televisi di sekitar kawasan Kayu Putih.

Luas lahan yang dibeli sekitar 500 meter persegi. Proses pembelian lahan, kata Bambang, telah diajukan sejak 2014 dan telah melalui sejumlah mekanisme.

Bambang menyampaikan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta telah memberikan izin prinsip untuk persetujuan pelepasan kepemilikan tanah tersebut.

Sedangkan untuk surat keputusan pengusaaan disetujui Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Pak Ahok menyetujui untuk izin prinsipnya dilepas. Untuk SK penguasaannya waktu zaman Pak Djarot," ujar Bambang.

Bambang mengatakan pihak Nurdin dan kelurahan telah melakukan sosialisasi bahwa setelah lahan dibeli, pihak Nurdin akan melakukan penembokan.

Bambang mengakui ada sejumlah warga yang keberatan terhadap penembokan jalan tersebut.  Warga menyampaikan bahwa lahan tersebut merupakan wakaf dari seorang warga yang diperuntukan untuk akses masyarakat.

(Baca: Warga Kayu Putih Protes Akses Jalan Ditutup Tembok oleh Anggota DPR)

Namun, belum ada bukti yang menunjukan pernyataan warga tersebut.

Bambang mengatakan, ada juga seorang warga yang masih keberatan dengan adanya penembokan karena tembok tersebut telah menutup akses terdekat ke jalan raya.

Akan tetapi, hal itu kata Bambang telah disampaikan oleh Nurdin. Pihak Nurdin juga disebut telah melakukan negosiasi untuk pembelian lahan milik warga itu.

"Ada  salah satu warga yang protes karena pintu keluarnya tertutup. Kan ada dua, bisa ke arah Barat rumahnya dia. Nah ke arah itu persis dengan temboknya yang sekarang ditembok, ditutup. Jadi dalam tahap negosiasi," ujar Bambang.

Warga RW 07 Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur mengeluhkan ditutupnya akses jalan yang biasa dilalui warga oleh seseorang yang diketahui sebagai anggota DPR RI Nurdin Tampubolon.

Penutupan itu membuat akses warga menuju jalan raya semakin jauh. Sejumlah warga mengatakan tidak ada sosialisasi saat rencana penutupan jalan tersebut oleh pihak RT/RW, maupun kelurahan setempat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/19/09083241/camat-pulogadung--pembelian-dan-penutupan-akses-jalan-warga-kayu-putih

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke