Salin Artikel

Lama Terputus, JPO Dekat Stasiun Tanjung Barat Akan Segera Tersambung

Di ruang udara di mana jembatan itu terputus terbentang kabel listrik aliran atas untuk kereta rel listrik (KRL).

Karena jembatan terputus, setiap orang yang hendak menyeberang dari sisi satu ke sisi lain jalan itu mau tidak mau harus masuk ke Stasiun Tanjung Barat terlebih dulu walau mereka tidak berniat naik KRL. Setiap kali masuk stasiun, biaya yang dikenakan Rp 2.000.

Namun, tak lama lagi kedua sisi JPO dekat Stasiun Tanjung Barat itu akan tersambung. Proses penyambungan sudah dimulai. Proyek penyambungan JPO itu dikerjakan Kementerian Perhubungan.

Proyek itu dijadwalkan rampung akhir 2017. Namun pihak kontraktor yang mengerjakan proyek menargetkan jembatan sudah rampung akhir September.

"Target kami sebulan bisa selesai. Jadi lebih cepat dari jadwal," kata pengawas lapangan, Irawan, saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/8/2017).

Menurut Irawan, sambungan jembatan itu nanti akan dibangun di atas kabel listrik aliran atas. Posisinya akan lebih tinggi dari JPO yang ada saat ini. Irawan mengatakan, JPO yang sudah ada saat ini tidak akan dibongkar dan ketinggiannya tetap dipertahankan. Menurut dia, akan ada tangga penghubung antara JPO lama dengan jembatan penghubung.

JPO dekat Stasiun Tanjung Barat itu mulai dibangun pada akhir 2013. Jembatan itu pada awalnya untuk sarana penghubung antara stasiun dengan trotoar yang ada di seberangnya. Tujuan pembangunannya memang bukan diperuntukan bagi warga selain penumpang kereta. Jembatan dibangun hanya untuk mempermudah warga yang hendak masuk maupun keluar stasiun sehingga tidak perlu menyeberang di jalan raya.

Permasalahan muncul saat PT KAI memasang pagar di sepanjang rel. Kondisi itu membuat warga sekitar Stasiun Tanjung Barat yang hendak menyeberang mau tidak mau harus masuk ke stasiun.

Pada awalnya, tak ada biaya yang dikenakan kepada warga yang sekedar menyeberang. Pengenaan biaya Rp 2.000 baru dilakukan pada pertengahan 2016, saat PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menghapus fasilitas free out, yaitu pembebasan biaya bagi penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama dalam durasi tidak lebih dari satu jam.

Semasa fasilitas itu masih diberlakukan, warga yang hendak menyeberangi rel kereta tidak dikenakan biaya Rp 2.000, walaupun mereka masuk ke dalam stasiun.

PT KCJ memutuskan untuk menghapus fasilitas free out karena menilai fasilitas tersebut sering disalahgunakan penumpang untuk naik commuter line secara gratis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/22/12275391/lama-terputus-jpo-dekat-stasiun-tanjung-barat-akan-segera-tersambung

Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke