Salin Artikel

Puskeswan Depok Layani Vaksinasi, Pengobatan, hingga Sterilisasi Gratis

Kepala Sub Bag Tata Usaha UPTD Pusat Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan (DKPPP) Ade Linda menyebutkan bahwa layanan yang saat ini dilakukan merupakan jenis layanan pasif, atau pihak Puskeswan Depok tidak mengunjungi lokasi pasien. 

"Sejak Januari 2017, kita seperti klinik ya menerima pasien di sini. Kalau awalnya sih kita lakukan pelayanan aktif, jadi kita yang samperin pasien kalau sudah berbahaya," ujar Ade saat ditemui Kompas.com di Puskeswan Depok, Rabu (23/8/2017).

Selain melayani pemeriksaan dan pengobatan hewan, Puskeswan Depok membuka jasa steriliasi, vaksinasi, serta inseminasi buatan.

Tindakan operasi juga dapat dilakukan selama peralatan dan persediaan obat memadai. Semua layanan ini diberikan secara cuma-cuma.

"Karena belum ada perda retribusi jadi semua layanan masih gratis, selama obat-obatan yang disediakan memang ada dan dalam anggaran negara," kata Ade.

Dikarenakan keterbatasan anggaran, Puskeswan tidak menyediakan layanan penangkaran dan rawat inap untuk pasien hewan serta tidak menjual perlengkapan atau obat-obatan secara terpisah.

Sejauh ini, Puskeswan Depok kebanyakan menerima pasien hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, dan musang.

"Hewan apa saja yang bisa dibawa silahkan bawa, asal dokter mampu tangani. Kalau tidak bisa dibawa, kami lakukan pelayanan semi-aktif kalau memang darurat," ujar Ade.

Puskeswan ini berada di Jalan Raya Pengasinan, Sawangan, Depok. Bangunan Puskeswan ini layaknya rumah pada umumnya dengan cat bangunan berwarna ungu.

Di bagian halaman depan disediakan meja registrasi agar pengunjung dapat melakukan registrasi secara manual dengan menyerahkan data diri berdasarkan KTP.

Selanjutnya, dokter hewan dari ruang praktik akan memanggil pasien sesuai urutan antrean. Ada 4 dokter yang bertugas secara bergantian di Puskeswan ini.

Menurut Ade, rata-rata pengunjung yang datang per harinya mencapai 20 orang. Pasien hewan akan diperiksa terlebih dahulu.

Apabila persediaan obat habis, pemilik hewan dianjurkan untuk membeli obat dari resep dokter di apotek terdekat.

Kemudian dokter Puskeswan akan meracik obat dan menjadwalkan waktu kontrol selanjutnya.

Sementara itu, apabila alat perawatan kurang memadai, dokter akan merujuk pasien hewan untuk diperiksa dan dirawat di klinik hewan tertentu.

Tari, salah satu pengunjung yang membawa kucingnya mengaku sangat terbantu dengan layanan Puskeswan gratis tersebut.

"Sudah keempat kalinya datang ke sini, sekarang kontrol dan sempat 2 kali operasi jahit. Kalau ke dokter hewan bisa ratusan ribu, ini gratis, sangat membantu ya," ujar Tari.

Per Juli 2017, tercatat 1.130 orang telah mengunjungi Puskeswan di Depok. "Satu orang bisa bawa dua atau tiga hewan, ya ada yang lebih. Makanya antusiasnya bagus sekali ini," kata Ade.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/23/16412161/puskeswan-depok-layani-vaksinasi-pengobatan-hingga-sterilisasi-gratis

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke