Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kemungkinan pelaku menggunakan sarung tangan sehingga sidik jarinya tidak ditemukan di cangkir tersebut.
"Jadi gini, itu adalah cairan H2SO4 ya, kalau kena tangan melepuh, kalau kena celana jeans itu berlubang, kira-kira apakah pelaku pakai tangan telanjang? Kami ada beberapa kemungkinan, (pelaku) bisa pakai sarung tangan," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/8/2017).
Kendati tidak ditemukan sidik jari di cangkir tersebut, polisi terus berupaya melakukan cara lain agar kasus penyerangan terhadap Novel segera terungkap.
Namun, dia enggan menjelaskan cara apa yang ditempuh polisi untuk mengetahui siapa penyerang Novel.
"Tentunya itu bagian dari pada penyidik dan itu butuh proses. Kami lihat bagaimana cangkir itu bagian dari pada penyidik untuk mengetahui," kata Argo.
(baca: Diperiksa Polisi, Novel Baswedan Kecewa pada Proses Penyidikan)
Novel disiram air keras seusai menunaikan shalat subuh di Masjid Al-Ikhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Akibat kejadian itu Novel harus dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura.
Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi sudah memeriksa 59 saksi. Polisi juga sempat mengamankan lima orang yang diduga sebagai pelaku, tetapi kemudian dibebaskan lagi karena tidak cukup bukti.
Selain itu, polisi mengamankan 50 rekaman kamera CCTV dan memeriksa 100-an toko kimia. Sejauh ini, Polri belum dapat mengungkap siapa penyerang Novel.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/23/16514091/polisi-duga-penyerang-novel-baswedan-menggunakan-sarung-tangan