Salin Artikel

"Dari Audisi Ini Akan Terlihat yang Mana Preman Berkedok Pengamen"

Pendiri Institut Musisi Jalanan (IMJ) Andi Malewe selaku penyelenggara menyatakan, pihaknya serius menyaring para pengamen yang nantinya berhak dapat lisensi. Sebab, ia menilai, selama ini tidak semua pengamen punya minat di bidang musik.

"Karena dari audisi ini nanti bisa terlihat yang mana teman-teman yang punya kualitas dalam bermain musik, yang mana preman berkedok pengamen, dan yang mana pengemis berkedok pengamen," kata Andi saat dihubungi, Senin (28/8/2017).

Ajang Ekspresi Musisi Jalanan digelar di markas IMJ di Jalan Baru sekitar flyover Arif Rahman Hakim, Depok.

Tercatat, ada 250 pengamen yang ikut ajang ini. Menurut Andi, pada tahap audisi berkelompok ini, semua peserta berhak ikut.

Setelah rampungnya tahap audisi berkelompok inilah, nantinya dilihat yang mana pengamen yang berhak mendapatkan lisensi berupa sebuah kartu bernama "Supercard".

Namun, Andi menyatakan, untuk pengamen yang belum berhak mendapatkan Supercard akan tetap dibina IMJ.

Selama dibina, mereka akan terus dilatih agar kemampuan bermusiknya meningkat dan nantinya berhak dapat "Supercard".

"Teman-teman ini kan rata-rata otodidak dan tidak ada yang merangkul mereka. Makanya kita akan latih, diberi kelas agar nantinya mereka juga layak perform," ujar Andi.

Ajang Ekspresi Musisi Jalanan kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Kegiatan yang pertama diketahui sudah digelar pada Mei 2017.

Dalam menggelar ajang Ekspresi Musisi Jalanan, IMJ mendapat dukungan dari Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dari hasil pentas Ekspresi Musisi Jalanan yang pertama, para musisi jalanan yang mendapat Supercard sudah mulai ditempatkan di beberapa mal di kawasan Jabodetabek yang pengelolanya sudah diajak bekerja sama.

Andi memiliki cita-cita agar tiap Supercard memiliki grade, dari A hingga C. Grade diukur dari kemampuan tiap musisi jalanan.

Musisi jalanan yang punya Supercard A adalah mereka yang dapat diberi kesempatan manggung di hotel dan restoran, sedangkan yang B di kafe-kafe.

"Kalau yang C ini yang kemampuan bermusiknya masih kurang, tapi passionnya ada di musik. Jadi masih perlu pembinaan," ujar Andi saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/8/2017) pekan lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/28/20442311/dari-audisi-ini-akan-terlihat-yang-mana-preman-berkedok-pengamen

Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke