Salin Artikel

Polisi Akui Lalai Saat Amankan Pertandingan Sepak Bola di Bekasi

"Saya akui ada kelengahan dari aparat kami dalam melakukan penjagaan kemarin. Pemeriksaan mungkin kurang detail. Penonton berdatangan hingga tidak melakukan cek dan re-check lagi," kata Hero di Polres Metro Bekasi Kota, Senin (4/9/2017).

Ia menjelaskan, tersangka pelaku ARP (25) membawa hand flare dan rocket flare di dalam tasnya. ARP ketika itu melewati pintu yang dijaga polisi.

"Artinya barang-barang yang dibawa penonton saat itu hanya dipegang dari luar tanpa diperiksa lagi," kata dia.

Lihat juga: Pelempar Petasan yang Tewaskan Catur Terancam 5 Tahun Penjara

Menurut Hero, seharusnya petasan tidak diperkenankan dibawa masuk ke dalam stadion.  Hero akan mengingatkan anggotanya untuk melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk penggeledahan barang yang dibawa para penonton.

"Setelah ini kami akan usut dari hasil pemeriksaan ARP masuk dari pintu mana, nanti yang jaga di dana siapa. Polisi yang jaga disana kan banyak, terus penonton yang datang juga banyak, jadi kalau kami mau tanya satu-satu juga ga mungkin," kata dia.

Hero mengakui ada kesalahan anggotanya dalam mengelola kemanan. Ia mengatakan akan mencari tahu siapa saja anggota yang lalai dan memberikan sanksi internal.

Tersangka yang telah membawa dan menyalakan petasan hingga menimbulkan korban tewas, telah ditangkap polisi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di kediamannya di daerah Cimuning, Mustika Jaya, Kota Bekasi. Dia kemudian diamankan di Polres Metro Bekasi Kota.

Tersangka akan dituntut dengan Pasal 359 KUHP karena lalai hingga menyebabkan orang lain meninggal duni. Ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Adapun korban yang terkena petasan hingga tewas adalah Catur Yuliantono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/04/21314751/polisi-akui-lalai-saat-amankan-pertandingan-sepak-bola-di-bekasi

Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke