Salin Artikel

14 September, "Skytrain" di Soekarno-Hatta Jalani Tahap Akhir untuk Izin Operasi

Proses verifikasi ditempuh untuk mendapatkan izin operasi sebelum layanan skytrain dioperasikan, menurut rencana, pada Minggu (17/9/2017).

"Verifikasi akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura II, PT Wijaya Karya, dan PT Len Industry. Hasil verifikasi besok akan ditindaklanjuti dengan keluarnya izin operasi dari Ditjen Perkeretaapian," kata Public Relation Manager PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, melalui keterangannya kepada pewarta, Rabu (13/9/2017).

Menurut Yado, sebelum menjalani tahap verifikasi, proses uji coba berjalan lancar.

(baca: Modernisasi Layanan Bandara dengan "Skytrain")

Sehingga, jika tahapan verifikasi berhasil dilalui, layanan skytrain sudah bisa dirasakan bulan ini. Adapun tahapan awal operasional skytrain nantinya baru dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya.

Konstruksi jalur skytrain dari Terminal 3 ke Terminal 2 telah tersambung, dengan jarak sekitar 1,7 kilometer.

Setelah skytrain beroperasi dari Terminal 3 ke Terminal 2, akan dilanjutkan sampai ke Terminal 1, Integrated Building, lalu tersambung lagi ke Terminal 3.

Integrated Building merupakan bangunan tempat pengguna jasa berpindah moda transportasi, baik ke bus, taksi, maupun kereta bandara.

(baca: Mengintip Interior Gerbong "Skytrain" Bandara Soekarno-Hatta)

Layanan skytrain memudahkan pengguna jasa bandara untuk berpindah terminal, dari yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi atau shuttle bus gratis.

Ada total tiga rangkaian kereta, dengan satu rangkaian terdiri dari dua gerbong, yang akan dioperasikan di Bandara Soekarno-Hatta.

Jarak antar-kedatangan ditargetkan maksimal lima menit, dengan waktu tempuh mengelilingi seluruh terminal dan Integrated Building di bandara sekitar tujuh menit. Satu rangkaian kereta bisa menampung hingga 176 penumpang di dalamnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/13/14430241/14-september-skytrain-di-soekarno-hatta-jalani-tahap-akhir-untuk-izin

Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke