Salin Artikel

Saat Mantan Dirut PD Pasar Jaya Dengar Keluhan Bekas Anak Buahnya

Sebelumnya, Ketua Serikat Pekerja PD Pasar Jaya Kasman Panjaitan mengeluhkan rekrutmen 50 tenaga profesional yang mereka nilai telah menyalahi aturan.

Prabowo pun membandingkan pola rekrutmen pada masa kepemimpinannya dengan saat ini.

"Dulu kami selalu berdasarkan SK Gubernur sehingga kami tidak bisa sewenang-wenang, termasuk mengangkat manajer harus transparan," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, dulu mekanisme pengangkatan manajer harus dipublikasikan kepada pegawai terlebih dahulu. Siapa saja yang pangkat dan golongannya sudah memenuhi syarat bisa mendaftar.

"Kalau golongan 1 baru bisa menjadi manajer sehingga pegawai benar-benar meniti kariernya. Tidak seperti sekarang katanya ujuk-ujuk," kata Prabowo.

Terkait rekrutmen tenaga profesional, Prabowo mengatakan hal itu juga pernah dilakukan pada kepemimpinannya. Namun, tenaga profesional yang diterima biasanya memiliki status pegawai kontrak.

"Pegawai kontrak dulu 2 sampai 3 tahun, baru pegawai tetap," kata Prabowo.

Kepada anggota DPRD Kasman mengeluhkan rekrutmen 50 tenaga profesional yang menurutnya  menyalahi aturan. Menurut Kasman, tenaga profesional tersebut mengisi jabatan struktural.

Seharusnya, kata Kasman, pegawai yang menduduki jabatan struktural memiliki pangkat dan golongan terlebih dahulu. Belum lagi, 15 orang tenaga profesional diangkat sebagai pegawai tetap dalam waktu 3 bulan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/19/15531761/saat-mantan-dirut-pd-pasar-jaya-dengar-keluhan-bekas-anak-buahnya

Terkini Lainnya

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke