"Beberapa rute kami perpendek. Bekasi kalau siang itu saat pelanggan lagi sepi, kami perpendek sampai (halte) UKI. Tujuannya, supaya pelanggan di Bekasi pada saat bus mengalami perputaran tidak mengganggu headway secara total," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (1/10/2017).
Budi menjelaskan, bila bus dari Bekasi tetap diteruskan hingga ke Grogol atau Pasar Baru, bus-bus itu harus melalui titik-titik macet sepanjang jalan tersebut. Dampaknya, penumpang dari Bekasi tidak punya kepastian waktu perjalanan karena menunggu bus terlalu lama.
"Kalau kami perpendek rutenya, penumpang dari Bekasi punya kepastian. Kalau ada gangguan, semua waktu tempuh lebih banyak, makanya kami potong satu titik supaya headway lebih terkontrol," kata Budi.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengalihkan bus transjakarta melalui jalan tol. Tetapi, pilihan itu merupakan opsi terakhir karena dianggap menyimpang dari peran bus kota. Di jalan tol, bus tidak bisa menurunkan maupun menaikkan penumpang.
Dampak kemacetan terhadap layanan transjakarta diperkirakan masih berlangsung hingga beberapa tahun ke depan. Budi mengajak masyarakat untuk bersabar menghadapi kondisi tersebut sekaligus memberi saran dan masukan jika ada ide agar layanan bus transjakarta bisa lebih maksimal dengan kondisi jalan macet di banyak tempat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/02/10245691/layanan-terdampak-kemacetan-transjakarta-lakukan-penyesuaian-rute