Salin Artikel

Djarot dan Kebanggaan Jadi Bagian dari Jokowi-Ahok

Saat meresmikan revitalisasi tahap pertama Kawasan Kota Tua di Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (5/10/2017) malam, Djarot menyampaikan kebanggaannya bisa menjadi bagian dalam sejarah lima tahun terakhir kepemimpinan di Ibu Kota yang dimulai Jokowi dan Ahok itu.

"Waktu kami kurang 10 hari dan saya bangga bisa menjadi bagian dari sejarah besar ini yang mungkin hanya kami alami," ujar Djarot di Kawasan Kota Tua.

Djarot menyinggung Jakarta yang dipimpin tiga gubernur dan dua wakil gubernur dalam satu periode pemerintahan. Djarot lalu menceritakan dinamika pemerintahan yang dialami Jokowi, Ahok, dan dirinya.

Dua tahun menjabat gubernur, Jokowi kemudian memenangkan kontestasi pemilihan presiden 2014 dan menjadi orang nomor satu di Indonesia hingga saat ini. Kepemimpinan Jokowi di Jakarta digantikan Ahok hingga ia harus masuk bui pada Mei 2017 dan digantikan Djarot.

"Sejarah juga bahwa dari tiga ini, Pak Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia. Pak Ahok yang berjuang betul karena persoalan-persoalan politisasi terjadi kriminalisasi, sekarang beliau lagi merenung di Mako Brimob tetapi beliau ikhlas," kata Djarot.

Djarot tidak ingin sejarah lima tahun kepemimpinan di Jakarta itu terjadi di daerah lainnya di Indonesia. Dia berharap tak ada lagi kriminalisasi terhadap kepala daerah dan pejabat-pejabat.

"Saya minta kami alami di Indonesia hanya sekali ini aja di Jakarta. Jangan di tempat lain," ucapnya.

Kota Tua

Dalam revitalisasi tahap pertama Kawasan Kota Tua, Djarot meresmikan Jembatan Budaya yang menjadi bagian Revitalisasi Kali Besar, Gedung Kerta Niaga, Museum Sejarah Jakarta, dan Lokasi Binaan PKL Taman Kota Intan di Jalan Cengkeh.

Djarot bercerita, peresmian tadi malam merupakan bagian yang tak terlepaskan dari gagasan awal pemerintahan Jokowi-Ahok.

Lihat juga: Kota Tua Diresmikan, Warga Gratis Nikmati Seluruh Makanan di Lokbin Jalan Cengkeh

"Proses hari ini tidak bisa dilepaskan sejak awal yang digagas sejak zamannya Pak Jokowi 2012-2013 yang memberikan perhatian khusus kepada Kawasan Kota Tua, kemudian dikonkretkan oleh Pak Ahok sampai 2017 dan saya yang menutup saat ini," tuturnya.

Djarot berharap revitalisasi Kawasan Kota Tua dilanjutkan meskipun dia sudah tak lagi memimpin Ibu Kota. Dia telah menitipkan tahap dua dan tahap tiga revitalisasi Kawasan Kota Tua kepada Konsorsium Kota Tua. Dengan begitu, gedung-gedung tua di sana kembali terawat dan Kota Tua layak menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Jakarta.

Masa jabatan Djarot akan berakhir pada 15 Oktober 2017. Jabatannya akan digantikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang akan dilantik pada 16 Oktober 2017.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/06/08180571/djarot-dan-kebanggaan-jadi-bagian-dari-jokowi-ahok

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke