Salin Artikel

Melepas Pemerintahan Ahok-Djarot dengan Karangan Bunga...

Karangan bunga itu dikirim untuk Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dulu karangan bunga diberikan setelah Ahok dan Djarot dipastikan kalah dalam pemilihan kepala daerah. Karangan bunga terus berdatangan hingga membanjiri Balai Kota. Saking tak muat, karangan bunga itu dipajang di sepanjang trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan.

Kini fenomena itu terjadi lagi.

Sejak kemarin, Senin (9/10/2017), karangan bunga mulai berdatangan ke Balai Kota. Pagi itu ada 15 karangan bunga yang dijajar di kompleks Balai Kota.

Baca: Ini Beberapa Ucapan dalam Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Isi tulisannya senada, rata-rata mengucapkan terima kasih atas pemerintahan Ahok dan Djarot. Sebuah ucapan yang mengacu pada berakhirnya masa jabatan Djarot.

"Ahok-Djarot, The Best Governor Ever"

"Ahok-Djarot, semoga clean government akan terus dilanjutkan & jadi budaya Indonesia"

"Badja (Basuki-Djarot), nama yang selalu dikenang warga Jakarta"

"Terima kasih untuk Pak Basuki dan Pak Djarot, karya baktimu akan menjadi standar gubernur seluruh Indonesia"

Itu semua merupakan isi tulisan dalam karangan bunga yang dikirim berbagai macam orang. Semakin sore, jumlah karangan bunga yang datang semakin banyak. Seolah ingin melepas pemerintahan Ahok-Djarot dengan karangan bunga.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget ketika melihat sejumlah karangan bunga kembali memenuhi Balai Kota. Djarot merasa itu merupakan bentuk dukungan dari masyarakat terhadap pemerintahan Ahok dan Djarot.

Baca: Djarot Kaget Karangan Bunga Berdatangan Lagi ke Balai Kota

Dia mengucapkan terima kasih atas semua apresiasi yang diberikan masyarakat selama memimpin Ibu Kota.

"Saya mengucapkan terima kasih selama ini dapat support betul dari mereka, dari warga. Jadi terima kasih. Saya lihat tadi kaget juga," ujar Djarot.

Selama lima tahun pemerintahan, Djarot mengaku masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Dia berharap kekurangan-kekurangan itu bisa diperbaiki pada masa pemerintahan selanjutnya.

"Tentu saja dalam masa pemerintahan kami, Pak Jokowi, Pak Ahok, dan saya masih banyak kekurangan. Kekurangan-kekurangan itulah yang harusnya bisa diperbaiki di hari-hari yang akan datang," kata Djarot.

Baca: Ada Karangan Bunga dari Uno Family untuk Ahok-Djarot di Balai Kota

Selama periode 2012-2017, Jakarta memiliki tiga orang gubernur. Pertama Joko Widodo dengan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Setelah Joko Widodo menjadi Presiden, Ahok naik menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan meminta Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya.

Saat Ahok mengundurkan diri sebagai gubernur DKI karena divonis bersalah atas kasus penistaan agama, Djarot naik menjadi gubernur pada 15 Juni 2017. Djarot akan mengakhiri jabatannya pada 15 Oktober 2017.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/10/06192711/melepas-pemerintahan-ahok-djarot-dengan-karangan-bunga

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke