Sepekan sebelum Anies menjabat, Staf Wakil Presiden memanggil perwakilan Pemprov DKI Jakarta serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin program Jakarta terbebas dari banjir dilanjutkan.
"Beliau menginginkan realisasi normalisasi Ciliwung dari TB Simatupang-Manggarai sampai 2018," kata Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Bambang Eko Prabowo, beberapa hari lalu.
(baca: Antisipasi Banjir, 103 Saluran Air di Jakbar Dinormalisasi)
Normalisasi Ciliwung dimulai empat tahun lalu, ketika Jakarta masih dipimpin Joko Widodo. Banjir besar pada 2012 membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Pemprov DKI menormalisasi Sungai Ciliwung.
Pada tahun keempat pelaksanannya, titik yang dinormalisasi sudah dilakukan di Kampung Pulo, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Cawang Pulo.
Kebijakan terakhir Pemprov DKI diambil Gubernur Djarot Saiful Hidayat melalui Keputusan Gubernur Nomor 1144 Tahun 2017. Dalam Keputusan Gubernur itu ditetapkan normalisasi dilanjutkan dengan menertibkan 11 kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Menurut Djarot, normalisasi Ciliwung tidak akan selesai dalam lima tahun. Ditambah ada 12 sungai lain yang melintas Jakarta seperti Krukut, Grogol, Pesanggrahan, Angke, yang mendesak untuk dinormalisasi juga.
Jika Anies memutuskan normalisasi dilanjutkan, titik selanjutnya yang akan digarap yakni sepanjang kawasan Manggarai dari Pintu Air hingga Bukit Duri. Sosialisasi sudah dilakukan dan 400 kepala keluarga Manggarai menginginkan direlokasi ke Rusun Pasar Rumput.
"Kami menunggu kebijakan dari Pak Gubernur baru dan menunggu rusun," ujar Bambang.
Janji melanjutkan
Dalam situs Anies-Sandi, jakartamajubersama.com, tercantum sejumlah program pengentas banjir. Salah satunya soal menormalisasi sungai. Solusinya juga tak jauh beda dengan program Gubernur terdahulu yakni merelokasi warga.
"Saat melakukan normalisasi sungai, akan disediakan rumah baru dan kesempatan kerja bagi penghuni bantaran sungai yang dipindah," seperti dikutip dari situs tersebut.
(baca: Kelanjutan Normalisasi Ciliwung Tergantung Kebijakan Anies)
Beda yang selalu ditekankan Anies dengan relokasi yang selama ini dilakukan, dia berjanji akan musyawarah alih-alih memaksa warga pindah.
Selain melanjutkan normalisasi sungai, Anies juga berjanji akan Bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat untuk menghijaukan kembali hutan dan membuat wilayah tangkapan air seperti danau.
Di dalam kota, Anies berjanji akan membuat tiap gedung komersil dan seluruh RT dan RW di Jakarta memiliki sumur resapan.
Selain itu, Anies berjanji jalanan Jakarta memiliki sistem drainase terintegrasi dan menjadi wilayah serapan air. Ia juga akan membangun tanggul pantai dan sungai.
Secara berkala tiap dua tahun sekali, sungai akan dikeruk dan hutan mangrove akan ditanam kembali.
Air limbah dari rumah tangga dan industri rencananya akan diolah sehingga bersih dan layak digunakan kembali.
Kemudian, pompa-pompa air skala besar akan digunakan untuk memompa air ke dalam tanah kembali.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/18/09005131/menanti-anies-sandi-bebaskan-jakarta-dari-ancaman-banjir