Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menyatakan, masih ada tiga bidang lahan yang sampai saat ini belum dibebaskan. Lokasinya berada di sekitar Stasiun Haji Nawi di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Dari tiga bidang lagi yang belum bebas, satu bidang posisinya untuk area entrance stasiun dan dua bidang untuk area drop off," kata Hikmat kepada Kompas.com, Senin (23/10/2017).
Area entrance yang dimaksud oleh Hikmat adalah jalur masuk yang menghubungkan trotoar dengan area stasiun. Sedangkan area drop off adalah jalur untuk kendaraan yang ingin menaik atau turunkan penumpang yang akan masuk atau baru saja keluar dari stasiun.
Hikmat mengatakan, secara keseluruhan pengerjaan kontruksi sipil proyek MRT Jakarta secara keseluruhan hingga per 30 September 2017 sudah mencapai 80,16 persen.
"70,16% untuk pekerjaan konstruksi layang dan 90,26 untuk pekerjaan konstruksi bawah tanah," ujar Hikmat.
Jalur MRT Jakarta fase satu akan menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI. Jalur ini akan terdiri dari jalur layang dari Lebak Bulus-Sisingamangaraja, dan jalur bawah tanah dari Sisingamangaraja-Bundaran HI.
Jalur layang akan dilayani oleh tujuh stasiun, meliputi Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Sedangkan jalur bawah tanah akan dilayani enam stasiun, yakni Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.
Layanan MRT Jakarta ditargetkan beroperasi Maret 2019, dan diupayakan sudah mulai diuji coba pada Desember 2018.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/23/10443441/apa-saja-kendala-penyelesaian-proyek-mrt-jakarta