Executive General Manager Bandara Halim, Kolonel Abdul Rasyid mengatakan tidak seluruh lampu runway Bandara Halim bermasalah. Sebab sebagian besar lampu masih menyala dengan tingkat pencahayaan yang normal.
"Ada penurunan terhadap kondisi fasilitas. Tapi tidak mati semua. Ada beberapa segmen yang intensitasnya rendah," kata Rasyid saat ditemui di Bandara Halim, Selasa (31/10/2017).
Meski tak seluruh lampu runway mati, Rasyid menyebut kondisi tersebut tetap memengaruhi penerbangan secara keseluruhan.
Sebab tidak sempurnanya nyala lampu di runway dapat mempengaruhi penglihatan pilot, terutama untuk pesawat yang hendak mendarat.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya diputuskan runway tidak difungsikan untuk sementara.
"Karena kondisi seperti itu kalau untuk pendaratan bisa menjadi confuse bagi pilotnya," ujar Rasyid.
Menurut Rasyid, matinya lampu runway mulai terjadi sekitar pukul 19.30 dan dapat diperbaiki sekitar pukul 01.30. Sehingga runway ditutup selama sekitar enam jam.
Rasyid mengakui waktu perbaikan memakan waktu yang cukup lama. "Panjang landasan 3.000 meter. Karena kita harus telusuri seluruhnya," ucap Rasyid.
Ada sekitar 20 penerbangan yang dilaporkan terdampak akibat kejadian matinya lampu runwa Bandara Halim pada Senin malam. Dari 20 penerbangan, 17 dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan tiga tetap di Halim namun dengan penundaan sekian jam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/31/13352311/penjelasan-soal-lampu-runway-bandara-halim-yang-mati-hingga-ganggu