Salin Artikel

Akhir Hidup Kuda Delman yang Patah Tulang Kaki di Sarinah...

Sayangnya, dengan keterbatasan peralatan medis di Indonesia, nyawa kuda tersebut tak dapat diselamatkan. Hidupnya berakhir di jalan beraspal yang keras dan panas.

Dokter kuda TNI AD Mayor (Ckm) drh Joko Suranto mengungkapkan, setelah Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengunggah soal kuda tersebut di media sosial, dirinya bersama dengan APM Equestrian Centre langsung ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.

"Namun, di tengah jalan kami mendapatkan info bahwa kuda tersebut mengalami patah tulang kaki depan kanan dan dibawa ke kandangnya di daerah Kemanggisan," ucap Joko saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/11/2017).

Setelah sampai Kemanggisan, satu-satunya dokter kuda di TNI AD tersebut diberitahukan bahwa pemiliknya hendak membawa kuda itu ke tempat penyembelihan lantaran patah tulang kakinya tidak bisa disembuhkan.

Karena tidak tega, akhirnya kuda tersebut dibeli dua donatur yang patungan sehingga tidak jadi disembelih.

Namun, patah tulang kakinya tidak bisa ditangani sehingga sangat menyakitkan bagi kuda tersebut. Untuk mengurangi penderitaannya, kuda putih itu terpaksa disuntik mati.

"Kuda itu kami beli karena patah tulang yang sangat parah dan tidak mungkin kami operasi karena keterbatasan alat di Indonesia. Jadi, yang bisa kami lakukan adalah suntik mati atau euthanasia sesuai dengan animal welfare atau kesejahteraan kuda untuk mengurangi penderitaan kuda tersebut," ujar Joko.

Kuda tersebut kemudian dikuburkan di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.

Dengan adanya kasus ini, pendiri JAAN, Femke den Haas, kembali mengingatkan betapa jalanan di Ibu Kota sudah tak ramah untuk kuda.

JAAN dan sejumlah organisasi atau komunitas pencinta satwa lain menolak wacana Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk mengizinkan delman kembali beroperasi di Monas.

JAAN khawatir kuda-kuda tersebut dipaksa kerja rodi, apalagi belum ada SOP untuk delman atau andong.

"Kuda bukan mesin. Seharian dia disuruh kerja tidak ada SOP. Mereka bekerja dipaksa enggak ada jam istirahatnya, enggak ada waktu pasti kapan dikasih air dan tempat berteduh, pengobatan juga enggak ada buat mereka," pungkas Femke.

 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/21/07192111/akhir-hidup-kuda-delman-yang-patah-tulang-kaki-di-sarinah

Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke