Salin Artikel

Banyak Warga Tinggal di Bantaran, Pemprov DKI Hanya Bisa Mengeruk Kali untuk Antisipasi Banjir

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengakui banyak kendala untuk melebarkan sungai sebagai solusi mengatasi banjir.

Akibatnya, Jakarta Selatan yang jadi daerah paling rawan, masih harus terdampak banjir di beberapa wilayah.

"Pada prinsipnya normalisasi kali adalah mengembalikan lebar kali sesuai lebar yang direncanakan dalam tata kota, setelah itu diperkuat dengan dinding penahan kali dari mulai turap alam, turap batu kali, sheet pile dan lain sebagainya, di mana nantinya apabila normalisasi tersebut dapat terlaksana diharapkan menjadi salah satu solusi banjir," kata Holi ketika dihubungi, Rabu (22/11/2017).

Keinginan mengembalikan lebar kali ini terhambat oleh warga sendiri. Banyak bangunan berdiri di bantaran kali, seperti di Pesanggrahan, Jatipadang. Proses pembebasan lahan menjadi tidak mudah. Ada yang harus dibeli, dan ada yang harus digusur.

Penggusuran pun tak bisa semena-mena dilakukan. Pemerintah ingin menjamin warga bisa direlokasi ke rumah susun. Karena banyaknya kendala ini, tak banyak yang bisa dilakukan untuk menanggulangi banjir.

"Hal yang dapat dilakukan terlebih dahulu oleh Sudin SDA Jaksel adalah melakukan pengerukan kali dengan memperdalam dasar kali sebagai upaya untuk memperlancar aliran air dan menambah kapasitas daya tampung kali," ujar Holi.

Holi menyebut beberapa kali yang tengah dikeruk yakni Kali Krukut, Kali Pulo, Saluran PHB Jelawe, dan beberapa saluran lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/22/18294501/banyak-warga-tinggal-di-bantaran-pemprov-dki-hanya-bisa-mengeruk-kali

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke