Salin Artikel

Penghuni Rusun Daan Mogot Resah Dengar Program Pangan Murah Akan Dihapus

Mendengar hal tersebut, warga Rusun pun bertanya-tanya. Karena biasanya setiap bulan mereka bisa membeli daging sapi sebanyak 1 Kilogram (Kg), daging ayam 1 ekor, telur 15 butir dan beras 5 Kg hanya dengan Rp 85.500 menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau kartu ATM Bank DKI.

"Infonya bulan ini terakhir, gimana ya? Bingung kita," kata Rini salah seorang penghuni Rusun kepada Kompas.com, Kamis (23/11/2017).

Menurut Rini, dengan adanya program pangan murah dirinya merasa terbantu. Karena bahan makanan yang didapatnya bisa dibeli dengan harga yang terbilang murah.

"Padahal sudah membantu banget itu program pangan murah," ucap Rini.

Rini mengeluhkan, jika program tersebut benar-benar dihapus, dirinya dan keluarga akan sulit untuk mengkonsumsi daging, apalagi harga daging di pasaran saat ini menurutnya cukup mahal.

"Kapan lagi saya sama anak-anak bisa makan daging murah," tambahnya.

Sopiah yang tinggal di Blok C Rusun Daan Mogot juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, jika di Rusun Daan Mogot program tersebut dihapuskan, maka dirinya akan menyambangi rusun lain yang masih menerapkan program pangan murah.

"Nyari ke rusun lain, mudah-mudahan bisa dan masih ada," kata Sopiah yang telah tinggal di Blok C selama 2 tahun ini.

Sopiah pun mempertanyakan mengapa pengelola Rusun Daan Mogot tidak bisa menjelaskan mengapa program tersebut ditiadakan.

"Mereka juga enggak tahu, katanya nanti Januari dikabari lagi," ucapnya.

Slamet, seorang penjual bakso di Rusun Daan Mogot mengatakan, meski dirinya tidak memakai daging sapi dari program pangan murah, namun untuk konsumsi sehari-hari bahan pokok itu cukup membantu.

"Belanja jadi irit. Di pasar mana ada daging sapi sekilo Rp 35 ribu, cuma di program ini aja," ucap Slamet.

Kompas.com masih mencoba menghubungi pihak pengelola rusun untuk mengonfirmasi hal ini. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/24/05204671/penghuni-rusun-daan-mogot-resah-dengar-program-pangan-murah-akan-dihapus

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke