Salin Artikel

Melihat Batik Karya Ibu Rumah Tangga Rusun Marunda

Membatik menjadi salah satu kegiatan yang digemari para ibu di rusun itu. Mereka membatik setelah menyelesaikan kegiatan harian mereka di rumah.

Dari pantauan Kompas.com yang berkunjung ke klaster A blok 10, Senin (4/12/2017), kegiatan membatik berpusat di ruangan seluas 4x12 meter. Ruangan tersebut memang disiapkan untuk kegiatan membatik. 

"Saya baru ikut sejak lokasi di klaster A dibuka Agustus lalu. Lumayan dapat ilmu. Iseng-iseng menunggu waktu," ujar Yuri (35) warga blok A11. 

Yuri bersama lima orang ibu-ibu yang berasal dari rusun Marunda dan sekitarnya, dengan tekun membatik. Mereka menyiapkan kompor listrik dengan lilin yang sudah dipanaskan untuk mencanting.

Selain mencanting, kegiatan yang sedang dilakukan adalah menggambar pola, membersihkan dan mewarnai kain tersebut. Mereka tengah menyelesaikan kain untuk dijadikan sarung bantal.

Batik Marunda

Para pebatik di rusun Marunda menyebut karya mereka dengan batik Marunda. Salah satu pola khas dari batik itu adalah pola hewan dan tumbuhan dengan warna-warna cerah seperti hijau, oranye, merah, dan hitam. 

Awalnya kegiatan membatik itu ada di klaster B rusun Marunda. Di sana proses membatik mulai dari tulis, mewarnai, pencucian dan pengeringan jadi satu. Namun karena ruangannya cukup kecil, sejak Agustus 2017 dipindah ke ruangan yang lebih besar di klaster A.

Ruangan membatik itu nanti akan menjadi pusat produksi batik Marunda. Saat ini sudah dibangun tempat mencuci, mewarnai, mendesain, dan mencanting batik di sana. 

Para ibu rumah tangga rusun Marunda berharap kegiatan mereka dapat terus berlanjut dan menjadi perhatian pemerintah provinsi Jakarta. Mereka berharap pemerintah dan donatur mau membantu memberikan fasilitas atau program yang tepat bagi kegiatan membatik mereka tersebut.

"Saya bersyukur ada kegiatan batik ini, semoga bisa diteruskan. Ditambah program menarik yang dapat memacu semangat ibu-ibu rusun Marunda. Lumayan bisa dapat tambahan penghasilan," kata Djumsani (35) warga blok A11.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/04/12553371/melihat-batik-karya-ibu-rumah-tangga-rusun-marunda

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke