Salah satu contohnya adalah JPO yang menghubungkan antara Stasiun Lenteng Agung dengan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di bawah JPO itu masih nampak banyaknya orang yang menyeberang jalan.
Padahal, di sekitar JPO sudah dipasangi pagar untuk tidak dilalui orang untuk menyeberang. Akibatnya kemacetan kerap terjadi di sepanjang jalan dari Universitas Pancasila menuju Lenteng Agung.
"Heran, kenapa sih masih nyeberang di bawah jembatan penyeberangan?" kata Nia, salah seorang pejalan kaki yang biasa menggunakan JPO untuk menuju Stasiun Lenteng Agung kepada Kompas.com, Selasa (5/12/2017).
Menurut Nia, dengan menggunakan JPO, justru tidak perlu repot-repot melambaikan tangan untuk memberhentikan kendaraan yang sedang melintas. Meskipun butuh sedikit energi ekstra untuk menaiki anak tangga JPO.
Berbeda dengan Nia, salah seorang mahasiswi yang mengaku tergesa-gesa ingin segera sampai ke kampusnya, lebih memilih menyeberang jalan di bawah JPO ketimbang harus menaiki anak tangga.
"Buru-buru, Mas, mau ke kampus," kata mahasiswi tersebut seraya menyeberang jalan sambil melambaikan tangan.
Rupanya, hal tersebut juga dilakukan oleh beberapa orang yang lebih memilih menyeberang langsung di bawah JPO.
Kondisi kemacetan di Lenteng Agung diperparah dengan angkutan umum yang berhenti menunggu para penyeberang jalan yang menyeberang dari bawah JPO.
Maka tidak heran jika sepanjang jalan Universitas Pancasila hingga Stasiun Lenteng Agung macet karena masih banyak orang yang menyeberang jalan di bawah JPO dan angkot yang menunggu penumpang di bawah JPO.
Namun, ketika para petugas Dishub dan anggota kepolisian tidak lagi berjaga-jaga, para pejalan kaki kembali menyeberang jalan di bawah JPO.
"Biasanya cuma pagi aja dijagain, setelah itu ya pada dari bawah lagi nyeberangnya," kata Ferdi yang mengaku sudah hampir 2 tahun berjualan makanan di sekitar JPO.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/05/11095181/heran-kenapa-sih-masih-nyeberang-di-bawah-jembatan-penyeberangan