"Dua orang meninggal akibat difteri pada Februari 2017. Satu orang meninggal di Jakarta Barat dan satu lagi di Jakarta Timur," ujar Een ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (8/12/2017).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, kasus difteri di Jakarta juga termasuk kejadian luar biasa (KLB). Sebab, kasus difteri meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu.
"Iya KLB, harusnya dua kali lipat (yang terjangkit wabah). Tapi karena kita proteksi, diharapkan tidak meluas. Sumbernya kan di Tangerang kan jadi kita baik yang ada di Banten maupun Jawa Barat kita juga lakukan itu (penetapan KLB)," ujar Koesmedi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Hal senada diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia mengatakan, penetapan wabah penyakit difteri sebagai KLB memang harus dilakukan.
"Sebenarnya secara aturan disebut sebagai KLB itu bila dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tapi karena tetangga kita yang sedang ada masalah dan kita tau kan batas antara Jakarta Tangerang itu di peta kelihatan tapi di dalam keseharian warga berinteraksi nih. Jadi kita putuskan untuk lakukan tindakan yang masif di Jakarta," paparnya.
Sebelumnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta setiap puskesmas mewaspadai penyakit difteri. Ketika ada warga yang terkena, pengawasan harus segera dilakukan.
"Semua puskesmas sudah kami minta waspada. Jadi, kalau ada satu orang kena, kami harus melakukan surveillance, artinya melacak sampai sejauh mana kenanya dan dari mana," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto di Kalideres, Rabu (6/12/2017).
Koesmedi mengatakan, pengawasannya akan sulit karena banyak orang dari wilayah lain yang keluar masuk Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/08/17190431/kasus-difteri-di-jakarta-meningkat-dari-tahun-sebelumnya-2-orang