Akibatnya jalan dengan lebar tidak sampai 6 meter itu harus dibagi-bagi antara PKL dengan pengguna jalan. Keadaan diperparah dengan adanya tempat parkir sepeda motor yang memakan sepertiga badan jalan.
Bagunan semi permanen di bawah jembatan flyover Pasar Pagi Asemka itu dibangun Oktober lalu. Kios-kios tersebut dibangun berdasarkan izin dari Wali kota Jakarta Barat, Anas Effendi.
Camat Taman Sari, Firmanudin, Selasa, mengatakan para pedagang yang berada di bawah flyover merupakan binaan UMKM.
"Yang ada di bawah flyover itu saat ini memang sama UMKM. Kami cuma bantu kelancaran lalu lintas di sekitar situ, juga ketertibannya, biar tidak mengganggu lalu lintas. Di sana malah sudah ada SK-nya UMKM," kata Firman.
Firman mengungkapkan pihaknya kerap melakukan operasi penataan kaki lima di wilayah tersebut. Ia menceritakan petugas Satpol PP berpatroli empat kali dalam satu hari.
"Kalau tidak patroli, ampun deh. Secara semua pedagang dari Tanah Abang, Monas kemari. Belum dari wilayah lainnya," ujar Firman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/12/16195021/kolong-flyover-asemka-terus-semrawut