Salin Artikel

Vaksinasi Difteri dan Racun Bakteri yang Mematikan

Tayangan ini bisa dilihat lengkap secara ekslusif di Program AIMAN KompasTV malam ini, Senin (18/12/2017), pukul 20.00 wib.

---------------

Sebegitu parahkah akibat tidak vaksinasi? Bukankah tidak ada jaminan setelah vaksinasi tidak terjangkit penyakit mematikan yang kini menyebar tiba-tiba dan masif?

Saya memiliki keingintahuan soal ini. Saya tergerak untuk melakukan peliputan soal ini.

Cukup sulit untuk mengetahui dimana korban dari penyakit difteri ini berada. Kami coba datang ke rumah sakit.

Keluarga pasien berada di ruang isolasi dan tidak mau memberikan informasi terkait ini.

Begitu pula dengan pihak rumah sakit.

Kondisi yang sama juga saya temukan saat saya mencoba mencari informasi dari dinas kesehatan.

Di manakah daerah yang warganya terkena infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae penyebab penyakit Difteri yang sungguh mematikan?

Penyakit mematikan

Sungguh mematikan? Iya, sungguh  mematikan!

Saya mencoba bertanya ke Pimpinan Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Tangerang, Dr Shirley Ivonne.

Bakteri difteri ini masuk melalui droplet alias partikel air kecil-kecil yang dikeluarkan saat manusia bersin atau batuk. Nah penularan terjadi dari sini.

Apakah harus menunggu bersin atau batuk? jawabannya, tidak!

Karena setelah bersin atau batuk, partikel air ini bisa menempel di mana saja seperti di gagang pintu, tiang, atau dinding di tempat umum dan bertahan selama 14 minggu bercampur dengan debu di sekitarnya. 

The Canadian of Infectious Disease yang diterbitkan tahun 1995 menyimpulkan demikian.

Lalu apa yang menyebabkan difteri menjadi begitu berbahaya?

Bakteri difteri adalah satu dari sejumlah bakteri yang bisa mengeluarkan toksin alias racun. Celakanya, racun dari bakteri difteri ini menyerang bagian paling vital manusia yaitu jantung, dalam hitungan hari!

Racun mematikan

Racun bakteri ini menyerang jantung dan menyebabkan radang jantung yang berakhir dengan gagal jantung atau jantung tak berfungsi sebagai mana mestinya.

Racun bakteri yang menyebabkan gagal jantung inilah yang menyebabkan difteri menjadi penyakit yang berpotensi menyebabkan kematian hanya dalam beberapa hari.

Keluarga korban

Perjalanan saya menemui keluarga dari korban penyakit difteri akhirnya kesampaian. Lokasinya di Kabupaten Tangerang, Banten, tidak jauh dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Saya bertemu keluarga Ruztam Fariz, bocah kelas 1 SD yang baru tiga bulan bersekolah. Faiz, begitu ia dipanggil, meninggal dunia setelah dua minggu dinyatakan terkena infeksi diteri.

Faiz mengalami sesak nafas dan gagal jantung sebelum wafat di hari ke-12 dirawat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, Banten.

Tidak terlalu banyak pertanyaan yang bisa dijawab oleh sang Ibu karena ia teringat anaknya. Ibunda Faiz terus terisak, menangis.

Tetapi yang jelas, ibu Faiz teringat bahwa anaknya memang belum pernah sama sekali mendapatkan vaksinasi difteri.

Ibu Faiz bukanlah bagian dari kelompok yang menolak vaksinasi. Ibu Faiz hanya tidak disiplin dalam mengingatkan dan memberikan vaksinasi kepada anaknya.

Ia mengakui dan menyesalinya.

2 dari 3 korban belum divaksinasi

Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan, mayoritas alias 2 dari 3 orang penderita difteri belum pernah mendapatkan vaksinasi.

Tapi, mereka yang terkena difteri ternyata juga mereka yang pernah mendapat vaksinasi. Bagaimana bisa terjadi?

Dr Shirley menjelaskan, vaksinasi memperkecil potensi. Di sekitar kita ada banyak sekali beragam bakteri. Daya tahan tubuh amat menentukan apakah bakteri bisa menembus pertahanan tubuh kita atau tidak. Vaksinasi membantu pertahanan tubuh melawan bakteri.

Saya Aiman Witjaksono,

Salam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/18/09352961/vaksinasi-difteri-dan-racun-bakteri-yang-mematikan

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke