Ini kedua kalinya mereka datang ke kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk meminta uang kerahiman. Saat pertama kali datang beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta mereka mengumpulkan data dan identitas warga yang digusur.
Sejak pagi, mereka menunggu kedatangan Anies untuk menyerahkan data dan identitas yang diminta. Namun, Anies masuk ke ruang kerjanya melalui pintu samping sehingga tak diketahui warga yang menunggu di pendopo Balai Kota.
Saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tiba di Balai Kota, Hadasia dan tujuh warga lainnya langsung menghampiri. Dia menyerahkan data warga itu kepada Sandi.
"Tolong berkasnya diperiksa kembali, Pak," ujar Hadasia.
"Yang minta Pak Anies?" tanya Sandi.
"Iya," jawab Hadasia.
Sandi pun mengambil berkas yang dibawa Hadasia. Setelah Sandi membacanya sebentar, staf Sandi langsung mengambil berkas itu.
Sambil berkaca-kaca, Hadasia meminta Sandi memenuhi permintaan eks warga Kalijodo.
"Pak Sandi, saya memohon, Pak. Ini bukan sekadar ganti rugi, Pak, ini harga diri kami, Pak. Tolongin Pak ya," ujar Hadasia.
"Kami sangat mendukung Bapak. Kami memilih Bapak karena kami yakin Bapak pasti mau menolong kami. Pak Anies sudah menjanjikan itu," tambahnya.
Sandi tampak mengusap lengan kanan Hadasia untuk menenangkannya yang berkaca-kaca.
"Iya Bu," kata Sandi.
Setelah mengadu, Hadasia dan tujuh orang lainnya diantar ke tempat pengaduan untuk mengurus aduannya itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/18/12335681/dengan-mata-berkaca-kaca-eks-warga-kalijodo-minta-uang-kerahiman-ke-sandi