"Saya juga tidak tahu, tadi jam 11.00 dikasih tahu nanti ada pelantikan. Saya masih tenang-tenang saja, pelantikan apa? Saya pikir mengisi kekosongan (jabatan) itu, kan saya enggak tahu, rupanya saya juga bagian yang dilantik," ujar Rustam seusai pelantikan di Balai Kota DKI Jakarta.
Rustam menyebut pelantikannya itu mendadak. Dia tidak mengetahui pelantikan itu dari hari-hari sebelumnya.
"Memang dadakan," kata dia.
Setelah menjabat Kepala Biro Administrasi, Rustam mengaku akan belajar kembali. Jabatan ini merupakan pekerjaan baru yang belum pernah dia jalani. Meski begitu, dia siap menjalankan pekerjaan barunya.
"Ini kan memang hal yang baru, nanti saya harus belajar dulu. Itu harus saya akui, harus belajar dulu karena saya orang pamong, ditempatkan di sini harus banyak belajar," ucap Rustam.
Nama Rustam menjadi sorotan setelah ia berselisih dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada April 2016. Saat itu Rustam masih menduduki posisi Wali Kota Jakarta Utara.
Ahok menyebut kinerja Rustam lambat karena tidak juga menertibkan permukiman liar di kolong Tol Ancol.
Ahok menuding Rustam mendukung Yusril Ihza Mahendra (dulu bakal calon gubernur DKI) yang saat itu kerap membela warga yang tinggal di permukiman kumuh. Sebenarnya ketika itu Ahok hanya bercanda.
Ahok juga menyindir Rustam yang dia sebut sebagai anggota geng golf. Saat itu, Ahok menyebut ada keuntungan yang didapat para pegawai negeri sipil yang bergabung dengan geng golf ini. Anggota geng golf rata-rata naik jabatan lebih cepat.
Tudingan-tudingan Ahok berbekas di hati Rustam. Tidak butuh waktu lama bagi Rustam hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.
Sosok Rustam kemudian kembali muncul ke publik setelah ia dijadikan staf khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bidang pengaduan masyarakat pada November 2017.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/10/18193491/rustam-effendi-mengaku-tak-tahu-akan-dilantik-anies-jadi-kepala-biro