Salin Artikel

Setiap Sabtu, Dukcapil Jaksel Buka Pelayanan di Kantor Kecamatan

"Layanan yang saya buka ini lebih merupakan peningkatan pelayanan kepada warga yang mempunyai keterbatasan waktu di hari kerja. Pelayanan ini lebih merupakan ekstra tambahan waktu," ujar Haris kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2018).

Menurut Haris, pengaduan masyarakat ini adalah jawaban dari banyaknya warga yang kesulitan mencari informasi mengenai kependudukan catatan sipil. Masalah paling banyak, kata Haris, KTP elektronik. Masih banyak warga mengeluhkan lamanya proses pembuatan KTP elektronik.

"Biasanya warga punya NIK ganda di DKI dengan luar DKI. Banyak yang memiliki lebih dari dua NIK, namun telah rekam di daerah dan rekam di DKI dengan NIK beda, ini masalah terkait dengan proses uji ketunggalan data," katanya.

Di Kecamatan, pelayanan dibuka pukul 08.00-11.00. Ada dua hingga tiga petugas yang berjaga.

Sayangnya, pelayanan yang dibuka tiap Sabtu ini belum melayani perekaman KTP elektronik. Untuk perekaman di akhir pekan, kata Haris, sementara hanya dilayani di pelayanan mobile di titik-titik tertentu seperti hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Mampang Prapatan dan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan 14 Januari 2018 nanti.

"Ada pelayanan pendistribusian e-KTP di salah satu RW pada tiap kelurahan yang disertai juga penjaringan informasi dari warga yang telah merekam, namun belum turun-turun KTP nya dengan mengambil data NIK, nama, tanggal-bulan-tahun rekam, serta nomor HP warganya untuk memudahkan pemberian informasi balik," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/11/11344321/setiap-sabtu-dukcapil-jaksel-buka-pelayanan-di-kantor-kecamatan

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke