"Nanti ada pemeriksaan psikologi, jadi kami lihat hasilnya, baru kami sampaikan," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widianto saat dihubungi, Sabtu (20/1/2018).
Fadli menerangkan, saat ditanyai penyidik Yuninda lebih banyak diam. Dia seperti orang kebingungan.
"Sampai saat ini masih kelihatan bingung. Sepertinya tidak menyadari apa yang dilakukan, kami juga sedang berproses kembalikan kesehatan karena habis melahirkan, banyak pendarahan," kata Fadli.
Ia menduga, Yuninda tega menghabisi nyawa bayinya karena malu hamil di luar nikah.
"Dugaan sementara sih karena malu tidak ada suaminya. Anak yang tidak diinginkan," ucap Fadli.
Yuninda membunuh bayinya di rumah makan Bebek Janda di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu lalu.
Kepada polisi Yuninda mengatakan, sehari sebelumnya dia merasa sakit perut. Dia lalu mengurut perutnya di dapur rumah makan itu dengan menggunakan tangan dan minyak kayu putih.
Hal tersebut dilakukan agar bayi dalam kandungannya bisa keluar. Bayinya memang akhirnya lahir. Setelah bayi itu lahir, Yuninda menggunakan pisau untuk memotong tali pusar. Dengan pisau itu pula Yuninda melukai tubuh bayinya hingga meninggal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/20/15190681/polisi-akan-tes-kejiwaan-ibu-yang-bunuh-bayinya-di-tangsel